Dan Oma Serta Upit Ikut Kampanye
Edisi: 06/07 / Tanggal : 1977-04-09 / Halaman : 54 / Rubrik : MD / Penulis :
OMA Irama berkopiah hitam, berdiri di atas panggung. Sorbannya dililitkannya ke leher. Kedua tangannya diangkatnya tinggi-tinggi. "Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh . . . ", teriaknya lantang. Dan jawaban pun menggemuruh dari antero pojok lapangan Petojo VII, lepas lohor yang terik, 25 Maret lalu.
"Kami berdiri di sini untuk mengingatkan saudara. Yang insya Allah, tanggal 2 Mei nanti, menusuk apa?" teriak Oma yang kini bernama lengkap Raden Haji Oma Irama. "Ka'baah", kembali terdengar teriakan menggemuruh yang muncrat dari ribuan mulut kaum muslimin dan muslimat tua muda. Dan anak-anak.
Mereka berdatangan dari Jelambar, Grogol, Karang Anyar, Tanah Abang dan daerah-daerah perkampungan di seantero DKI Jakarta. Terutama Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Mereka datang berjalan kaki, menunggang truk, bis atau kolt. Mereka berduyun-duyun memadati lapangan yang lumayan luas itu, yang di ujungnya mendekam sebuah model bangunan Ka'bah.
Di waktu yang bersamaan, di tempat yang berlainan, Upit Sarimanah, berkain kebaya dan berkudung berdiri pula di panggung. Pesinden Sunda tersohor yang sudah haji ini bertingkah tak jauh berbeda dengan…
Keywords: Oma Irama, Raden Haji Oma Irama, Upit Sarimanah, Benjamin, Muchsin, Titiek Sandhora, Frank Sinatra, Mus Mualim, Harry Rusli, Taty Saleh, Fenty Effendy, Betty Juhara, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…