Mengembalikan Status Ayam

Edisi: 11/07 / Tanggal : 1977-05-14 / Halaman : 27 / Rubrik : SR / Penulis :


 

KEMBALI pada bulan Januari yang lalu. "Bali di samping perlu dipromosikan ke luar, masyarakatnya juga perlu dibina dan diberi penerangan, apa yang boleh atau tidak mereka lakukan untuk memajukan kepariwisataan", kata Merta Pastima Kepala Dinas Pariwisata Daerah Bali - kepada pers setempat. Buntut kata-kata itu berujud kerjasama pameran senirupa antara Diparda dengan Sekolah Seni Rupa Indonesia, Denpasar. Mengambil tempat di jantung kota pada akhir bulan itu juga.

Berita yang terlambat ini tidaklah basi. Karena tujuan mulia pameran tersebut sangat hebat. "Menanamkan pengertian dan sadar wisata di kalangan masyarakat, menumbuhkan rasa cinta, rasa ikut memiliki serta bertanggungjawab terhadap kepariwisataan". Tapi ternyata isinya adalah sejumlah karikatur dan lukisan cat minyak. Siswa SSRI memang memanfaatkan benar "perintah" Diparda - sehingga mereka muncul dengan "tajam".

Dinding Peking

Karikatur-karikatur tersebut ternyata menerjang banyak pihak. Yang paling keras kena sepak adalah kaum pramuwisata alias guide. Mereka dituduh sebagai biang-kerok, semrawutnya kepariwisataan di Bali. Disusul oleh konconya, para pengusaha art shop, yang dianggap telah menggasak rusak seni…

Keywords: BaliMerta PastimaSSRINi Made KadjengPameran Pariwisata BudayaKudiantoJirnaAffandiA.A. RakaLempadNyanaIda Bagus MadeCokotDeblogLeper
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…