Akhir Zaman Bagi "lamin"
Edisi: 14/07 / Tanggal : 1977-06-04 / Halaman : 45 / Rubrik : LIN / Penulis :
PULUHAN tahun lalu, para zendeling bangsa Eropa membasmi rumah
tradisionil Dayak di jantung pulau Kalimantan. Maksudnya:
mengikis habis manifestasi budaya para penganut agama
Kaharingan. Juga untuk memperkenalkan rumah kecil berdasarkan
konsep kesehatan dan keluarga kecil yang mandiri. Kini hulu
sungai Katingan, Kahayan dan Kapuas kampung halarnan suliu Dayak
Ngaju yang paling dulu dikristenkan -- rumah panjang berkolong
alias betang sudah susah ditemukan.
; Setelah 30 tahun merdeka, kisah serupa terjadi di Kalimantan
Timur. Terutama yang dihuni suku Dayak Kenyah dan Kayan. Rumah
panjang (di sana disebut lamin) satu persatu dirobohkan. Ini
instruksi pemerintah. Tujuan: diganti dengan rumah tunggal yang
dibangun dalam rangha program resettlenent penduduk asli.
; Dari keterangan yang diperoleh Dahlan Iskan dari TEMPO, selama
mengunjungi beberapa proyek pemukiman kembali di kabupaten
Bulungan, kalangan penduduk asli sendiri sebenarnya menghendaki
rumah panjang dipertahankan. "Kalau pun tak boleh berbentuk
lamin, berbentuk bangsal sajalah. Sebab di kota seperti
Samarinda pun masih banyak rumah bangsal", ujar seorang pemuka
masyarakat yang dimukimkan kembali. Maksudnya agar kebiasaan
hidup berkelompok dalam puak-puak (clans) yang masing-masing…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…