Bardosono Memang Hanya Surut ...

Edisi: 14/07 / Tanggal : 1977-06-04 / Halaman : 56 / Rubrik : OR / Penulis :


MINGGU lalu, Bardosono kembali 'jadi lakon'. Kewibawaan serta kepemimpinannya sebagai Ketua Umum PSSI diuji lagi oleh gejolak organisasi.

Gejolak ini praktis tak pernah berhenti Sejak ia naik pentas melalui Kongres PSSI lewat cara yang kontroversil di Yogya, Desember 1974, sudah silih berganti 'aktor pembantu' yang turun naik mendampinginya. "Saya membutuhkan yang loyal", alasan Bardosono, jenderal berbintang satu, ketika memberhentikan trio yang terdiri dari Jenderal (Pol) Sutjipto Danukusumo Kamaruddin Panggabean, dan Hans Pandelaki.

Kristalisasi kepengurusan PSSI ternyata tidak makin padu ketika kursi kepemimpinan yang ditinggalkan trio Sutjipto itu diduduki oleh Marsekal Muda Dono Indarto, Brigjen Sumantri dan Joemarsono. Dua nama pertama mengikuti jejak pendahulunya dengan mengajukan permohonan berhenti. Sementara Joemarsono diberhentikan dengan hormat oleh Bardosono sendiri.

Tak lama setelah itu KONI, yang selama ini berpegang pada prinsip 'tidak mencampuri urusan rumah tangga induk organisasi' akhirnya tak berdiam diri. Tepat pada Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei lalu Ketua Harian KONI, Letjen (Purn) Soeprajogi memakai momentum itu untuk menyatakan sikap terhadap PSSI. Ia mengajukan dua alternatif kepada PSSI untuk mengatasi kemelut yang melanda. Pertama, adakan kongres luar biasa. Kedua, Ketua Umum PSSI diminta mengundurkan diri. Ia juga memberikan batas waktu pada PSSI untuk memilih alternatif yang diajukannya itu, sebelum KONI menentukan sikap 15 Juni depan. Soeprajogi tidak menjelaskan sikap apa yang diambilnya.

Bardosono dan Anggrek

Ketika KONI menentukan pilihan bagi PSSI, Bardosono sewaktu itu sedang berada di Paris untuk menghadiri pameran anggrek. Selang dua hari dari pernyataan KONI itu, ia kembali. Kepada pers, ia menyatakan bahwa ia tidak akan mundur dengan gertakan KONI tersebut.

Ia memang tidak mundur dari kursi Ketua Umum sebagaimana yang dikehendaki KONI. Bardosono hanya surut setapak. Ia melimpahkan wewenang pimpinan harian kepada Mayjen. Muhono SH, Ketua II bidang Kompetisi dan Pertandingan PSSI. Penunjukan berdasarkan SK nomor 12/1977 itu terhitung mulai 24 Mei sampai menjelang musyawarah PSSI, Desember…

Keywords: WawancaraSepak BolaBardosonoPSSISutjipto Danukusumo Kamaruddin PanggabeanHans PandelakiDono IndartoBrigjen SumantriJoemarsono
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…