Langkah Itu Sudah Dimulai

Edisi: 19/07 / Tanggal : 1977-07-09 / Halaman : 09 / Rubrik : NAS / Penulis :

SETELAH Pj. Gubernur DKI Ali Sadikin menyatakan, "pungutan liar harus diberantas dari atas" Kas Kopkamtib Sudomo menyambut "dari bawah." Itu memang bukan tanggapan langsung atas ucapan Ali, sebab "justru masyarakatlah yang banyak mengalami pungutan liar."

Maka Rabu pekan kemarin, dengan membentuk Operasi Tertib, Sudomo menyatakan perang total terhadap pungutan liar dan setan siluman. "Petugas yang melakukan pungutan liar akan dipecat," katanya berulang-ulang. Masyarakat pun dianjurkannya melapor bila mengalami pungutan liar, "dengan jaminan keamanan." Dan tak usah takut.

Ia bahkan turun tangan sendiri. Sabtu pagi pekan lalu - setelah memergoki 11 orang petugas DLLAJR yang melakukan pungutan liar terhadap satu truk di sebuah jembatan timbangan di Jawa Timur - ia mengusulkan agar Gubermlr Sunandar memberhentikan petugas-petugas itu. Juga mengancam denda Rp 1 juta bagi kendaraan yang bermuatan lebih.

Sementara itu pihak Gabungan Importir Nasional (GINSI) maupun Gabungan Pengusaha Ekspor (GPEI) sama-sama mengeluh. "Dulu pungutan liar itu cuma antara 10% sampai 20o Sekarang sekitar 30%," kata Zahri Ahmad dari GINSI. Na'afi dari GPEI juga menyebut prosentase yang hampir sama. Tapi ia juga menyatakan bahwa paket 1 April 1976 yang menghapuskan pungutan setengah resmi ternyata telah mampu mendorong ekspor. Hingga terdapat surplus $ 1 milyar dalam neraca perdagangan.

Sudah Rutin

Di lain pihak, dari Tanjungpriok, Administratur Pelabuhan JE Habibie menegaskan bahwa selama ini Badan Pengusahaan Pelabuhan tak pernah melakukan pungutan liar. "Kalau BPP melakukannya, saya bersedia…

Keywords: Pungli, Ali Sadikin, Opstib, Kaskopkamtib, Sudomo, Sunandar, GINSI, GPEI, Zahri Ahmad, JE Habibie, M. Asrar, Harsono RM, 

---

Foto Terkait