Jika Kesabaran Nelayan Terkuras
Edisi: 20/07 / Tanggal : 1977-07-16 / Halaman : 22 / Rubrik : DH / Penulis :
CERITA tentang pukat harimau alias trawl atau buldozer laut
tentu tak asing lagi. Tapi rupanya para nelayan tradisionil di
Asahan sudah sangat kesal dan tak mampu menahan hati lagi
melihat isi laut di daerah Selat Malaka itu makin terkuras juga
oleh jaring-jaring si harimau. Karena itu sebanyak 42 orang
nelayan dengan menaiki 8 buah sampan bermesin hari Minggu
terakhir bulan Juni lalu beramai-ramai mengepung sebuah pukat
harimau yang sedang menyebar jaring di Tanjung Jumpul, 5 mil ke
utara Bagan Asahan, tepat di mulut muara Sungai Asahan.
; Sebuah pukat harimau berukuran 5 ton dan dinakhodai Wie Kian
Weng alias A Seng (35) jadi sasaran mereka. Begitu mendekat para
nelayan segera menaiki si pukat dan menangkap sang nakhoda. A
Seng dipukuli lalu ditikam dengan pisau pada leher dan perutnya
untuk kemudian dibuang ke tengah laut. Untung kedua orang awak
trawl tak diapa apakan. "Kalian hanya makan gaji saja" ucap
mereka kepada 2 awak itu.
; Puluhan pukat harimau lainnya yang sedang beroperasi di perairan
itu, sempat lolos walaupun jadi sasaran para nelayan pula.
Untung ketika mereka hendak mengejar terus, sebuah kapal motor
patroli Kamla (Keamanan Laut) dari Komando Sub Stasion Perairan
104 Tanjung Balai (Asahan) muncul di sana. Dengan berkali-kali
melepaskan tembakan,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
HORMAT BENDERA, DUA KALI SEHARI
1985-02-02Semua siswa diwajibkan memberi hormat bendera merah putih sebelum dan sesudah pelajaran. selain memasang wayang…
ANCAMAN-ANCAMAN DARI PUNCAK
1985-01-26Tanah di kawasan puncak menjadi labil dan kualitas serta kuantitas air menjadi merosot. presiden meminta…
ANTRE BEBAS BH DI JAWA TENGAH
1984-04-21Beberapa kabupaten dan kotamadya di jawa tengah, di nyatakan bebas buta huruf.