Penarinya, Juga Ularnya
Edisi: 20/07 / Tanggal : 1977-07-16 / Halaman : 42 / Rubrik : HB / Penulis :
BERPAKAIAN Suku Dayak Kalimantan, Eddy muncul di panggung Plaza Syamsudin Mangan, Pekan Raya Jakarta, 4 Juli lalu. Ular sanca panjang 3 m menggayut di lehernya lidahnya menjulur-julur ganas. Dengan iringan tetabuhan tradisionil Sunda sederhana Eddy menggerak-gerakkan kaki dan kedua tangan, sementara hewan itu sibuk pula meliuk-liuk. Kemudian menyusul 3 pemuda lagi, dengan leher masing-masing digayuti binatang-binatang itu.
Lantas Farida nongol diiringi 3 gadis cantik lainnya. Farida berperan sebagai primadona, lainnya pengiring. Berpakaian wanita Dayak, juga dengan ular-ular di leher, mereka menari-nari. Entah bagaimana kok rasanya seperti tari perut Mesir.
Itu konon tarian Bani Aba (bahasa Dayak yang berarti 'persembahan'). Ini merupakan salah satu tari ular bikinan perkumpulan Kenya Hesando (Keluarga Besar Penyayang Hewan Berbisa Indonesia). Tari tersebut kasarnya melukiskan seorang pemuda anak kepala suku Dayak di Kalimantan yang mencintai gadis rakyat biasa (cantik, tentu saja). Tapi tak disetujui orang tuanya (biasa, gengsi). Akhirnya si orang tua pemuda menindak sang gadis. Tarian tersebut cuma secuil fragmen, yang memang menarik selama tak kurang dari…
Keywords: Penari Ular, Eddy, Farida, Bani Aba, Kenya Hesando, Tony Sudarno, Ibu Kusumaningrat, Sudarjono, FX Sutono, Queen Cobra Group, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Bulan Denpasar Manggung di Jakarta
1994-01-22Lagu itu cukup komunikatif, iramanya sesuai dengan selera kita, dan memang aslinya denpasar moon berirama…
Sangkuriang Memburu Cinta
1993-06-12Cerita klasik sangkuriang dipentaskan di bandung. eksperimen baru yang didominasi musik ini baru setingkat opera.…
PERSEMBAHAN SEORANG RUTH
1993-02-06Ruth sahanaya mengadakan konser tunggal di tim, jakarta. ia penyanyi terbaik indonesia dan mau bersusah-susah.…