Anak Pandai Dari Gunma
Edisi: 25/07 / Tanggal : 1977-08-20 / Halaman : 08 / Rubrik : NAS / Penulis :
KETIKA tamat dari Fakultas Hukum Universitas Tokyo (waktu itu namanya masih Tokyo Imperial University) di tahun 1929, Takeo Fukuda langsung diterima sebagai pegawai Departemen Keuangan, departemen yang dianggap penting dan terhormat. Setahun sebelum tamat Fukuda turut dalam ujian masuk departemen tersebut. Ujian yang sulit dan jarang orang bisa lulus sekali saja, bisa dia terjang.
Tahun 1931 pemerintahnya mengirimnya ke Kedutaan Jepang di London untuk memperkuat barisan Konsul Keuangan. Sekali lagi pos London bukanlah pos sembarangan. London dianggap tempat nomor satu untuk kedutaan, sementara mereka yang bernilai di bawahnya dikirim ke New York. Turut konperensi di Lausanne, anggota delegasi dalam perundingan ekonomi di Basle. Fukuda berada di tengah tokoh-tokoh kawakan bidang keuangan.
Tiga tahun dia tinggal di London. Bujangan, usianya 26 tahun. Fukuda jadi "anak didik" dua tokoh kuat dari keuangan: Okinori Kaya dan Junichi Tsushima. London sebelum 1935 bukan London yang sekarang. Pada suatu hari, Fukuda pergi ke rumah atasannya Tsushima, yang letaknya di pinggiran daerah elit kota. Dilihatnya di rumah bos ada kamar mandi ala Jepang: berendam diri dengan air panas dengan suhu yang cukup tinggi. Fukuda, yang telah lama tidak mandi cara itu, menyatakan keinginannya untuk numpang. Sambil berendam dan menggosok badan, ia menyanyi lagu rakyat daerahnya: Shoshin Bushi. Apa lacur, Fukuda yang bertubuh kecil ternyata punya suara lantang. Orang Inggeris yang jadi tetangga…
Keywords: Takeo Fukuda, Jepang, Universitas Tokyo, Okinori Kaya, Junichi Tsushima, Shoshin Bushi, Zenji Fukuda, Mie-san, Fumio Arai, Kazuko, Yasuo, Tsuneo, Reiko, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?