Berani, Berkat Opstib
Edisi: 29/07 / Tanggal : 1977-09-17 / Halaman : 09 / Rubrik : NAS / Penulis :
61 petani Sukoarjo, Jawa Tengah, sampai kini belum mendapat uang pengganti atas tanah milik mereka yang sejak 1960 digarap oleh PNP Tembakau setempat. Itu laporan HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) kepada Opstib pusat. Opstib sendiri, sebelumnya telah menyoroti pelaksanaan Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) di Tegal. Akibatnya Bupati Tegal, Smn, dikenakan tahanan kota karena terlibat pungli dalam pelaksanaan TRI tersebut.
Itu baru dua kasus. Dan Martono, 52. ketua HKTI dan anggota DPR itu, berkat adanya Opstib jadi berani bersuara. "Saya dulu sering terbentur orang orang tertentu yang merasa tersinggung," katanya. Siapa? Orang-orang kota yang berduit, yang seolah berlomba-lomba membeli tanah luas di pedesaan.
Kini ia sibuk. Laporan cabang-cabang HKTI ia laporkan kepada Opstib. Ia juga menemui pimpinan DPR, menitip pesan agar DPR hasil pemilu 1977 nanti menyusun UU Pokok Pertanian dan Kedesaan. "Selama 6 tahun masa kerjanya, DPR hanya menghasilkan dua UU yang menyangkut pertanian yaitu UU Pengairan dan Transmigrasi. Yang langsung mengenai - pertanian malah belum ditangani," kata Martono.
Anak petani Kebumen ini begitu prihatin melihat hari depan petani yang menurutnya bakal semakin suram. "Tanah pertanian di Jawa semakin sempit, tak kurang dari 66% petani…
Keywords: Pungli, Pungutan Liar, Opstib, Bupati Tegal, Pertanian, HKTI, Martono, Sumartoyo, Tebu Rakyat Intensifikasi, TRI, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?