"kita Sendiri Harus Bersih Dulu"; "kita Sendiri Harus Bersih Dulu "
Edisi: 31/07 / Tanggal : 1977-10-01 / Halaman : 08 / Rubrik : NAS / Penulis :
PAGI itu Laksamana Sudomo tampak rapih sekali. Berpakaian dinas putih-putih (PUD) sepatu putih, dengan tanda-tanda jasa di dada sebelah kiri dan pangkat di kedua bahunya. ia kelihatan seperti bergegas dikejar waktu. "Ayoh. cepat saja apa yang mau ditanyakan," katanya kepada tim wartawan TEMPO. Sejak tiga bulan ini tak banyak waktu luang bagi Sudomo. Tiba di kantor jam 7 pagi dan baru kembali di rumah sekitar jam 6 sore, acara Sudomo sehari-hari boleh dibilang telah disita setumpuk soal-soal yang menyangkut opstib. Ia tak terdengar merayakan hari ulang tahunnya yang ke-51. yang jatuh 20 September lalu. Sekalipun ia masih meluangkan waktu untuk bermain golf, olahraga yang paling disukainya.
Apakah Sudomo akan berhasil dengan Opstib-nya? Inilah saat-saat penting agaknya bagi karir Sudomo. "Saya tak bisa mundur lagi. Ini sudah mencapai point of no return," katanya. Berikut ini petikan penting dari wawancara tim TEMPO dengan Ketua Opstib itu:
Pak Domo telah memberikan suntikan keberanian kepada para Irjen Dirjen dan Sekjen agar mereka berani bertindak. Tapi apa gerangan yang membuat bapak berani melakukan tugas yang peka ini? Apa obat kuatnya?
Obat kuatnya adalah political will (kemauan politik) yang ada sekarang. Instansi penertiban sebenarnya sudah banyak. Presiden sudah memerintahkannya sejak 1968. Tapi aparat penertibanya yang tidak jalan. Masyarakat pun sudah tahu tentang hal itu dan banyak orang bicara tentang ketidak beresan termasuk kalangan luar negeri. Tapi yang paling menguatkan saya selain adanya political will itu adalah ini: Sebagai Angkatan '45 saya ingin mewariskan satu clean government (pemerintahan yang bersih). Saya malu kalau sampai mewariskan hal-hal yang tak baik. Apalagi ciri Orde Baru kan adanya koreksi total?
Apakah Opstib akan mampu melakukan kerja besar itu?
Kalau diminta agar saya jalan sendirian tentu tak mampu. Penertiban itu mestinya secara fungsionil dilakukan oleh Departemen-Departemen dan Pemerintah Daerah.…
Keywords: Wawancara, Opstib, Sudomo, Pak Domo, Angkata 45, Political Will, Kopkamtib, Pungli, Pejabat Eselon III, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?