Perang Dagang Antar Deterjen ?
Edisi: 31/07 / Tanggal : 1977-10-01 / Halaman : 46 / Rubrik : LIN / Penulis :
IDUL Fitri sudah seminggu berlalu. Tapi suasana di pabrik deterjen Dino di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, masih sepi-sepi saja. Ujar seorang karyawan di gardu hansip: "Pulang dari cuti Lebaran, ada perintah dari atasan untuk stop produksi."
Masalahnya, menjelang Lebaran ada surat dari Gubernur DKI. Mulai 14 September, begitu menurut SK 14 Juni 1977 yang masih dikeluarkan oleh Ali Sadikin, produksi deterjen keras di Jakarta Raya harus distop. Selanjutnya pabrik deterjen di sini harus beralih ke produksi deterjen lunak. Bedanya kedua jenis sabun cuci sintetis itu adalah: bahan baku deterjen keras adalah alkil-bensin bercabang yang membuatnya sukar terurai dalam air. Sedang bahan baku deterjen lunak adalah alkil-bensin linier (LAB) yang cepat terurai dalam air.
Dino hanyalah satu di antara tiga raksasa deterjen di Jakarta. Dua lainnya adalah Rinso buatan perusahaan multinasional Unilever, dan Exxo. Ketiganya melayani kebutuhan 20 ribu ton deterjen lebih setahun. Di samping itu, masih ada pabrik deterjen krim yang tersebar dari Bogor sampai Manado. Seluruhnya ditaksir melempar paling kurang 30 ribu ton deterjen ke pasaran.
Terutama Jakarta. Di sini setelah digunakan mencuci piring dan kain kotor, sisanya mengalir ke perairan umum sebagai busa yang pelan-pelan menggumpal kental. Bahkan setelah disaring oleh instalasi penjernihan air…
Keywords: Persaingan Dagang, Deterjen, Rinso, Dino, Exxo, PAM DKI, PPMPL, Air Tercemar, Aninkra, Alkilat, Ali Sadikin, Chevron, Toyo Menka, Marubeni, PT Sucofindo, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…