Ada Nelayan Mati-dicekik Setan ?

Edisi: 34/07 / Tanggal : 1977-10-22 / Halaman : 21 / Rubrik : LIN / Penulis :

MUSIBAH di Dukuh Tambaklorok, kawasan Semarang Utara, terjadi persis di tengah perayaan Idul Fitri yang lalu. Sabtu malam, 17 September, Sekak (40) tiba-tiba saja kejang. Tak mampu bicara, karena lehernya bagai 'dicekik. Dikira pingsan, tapi ternyata meninggal. 

Maka gemparlah masyarakat nelayan di sana. Apalagi setelah menyusul beberapa korban lain: tetangga Sekak, dan kemudian tiga orang lagi yang malam itu juga mati tercekik. Kegembiraan Idul Fitri berbalik jadi kengerian. Penduduk percaya bahwa danyang (mahluk halus penjaga daerah itu) sedang mengamuk dengan mencekik leher orang-orang situ. 

Orang jadi ingat: tiga tahun lalu pageblug (wabah) seperti itu juga pernah terjadi. Maka meniru cara penyembuhan dulu, orang-orang lantas menggotong para penderita berpindah-pindah ke tujuh rumah. Dan ternyata, setelah berpusing tujuh keliling, korban-korban cekikan dan yang Tambaklorok memang berhasil diselamatkan. Kecuali Sekak yang telah terlanjur schaakmat. 

Kata yang siuman: mereka tiba-tiba saja merasa didatangi dua sosok tubuh. Yang satu berpayung besar seperti biasa dipakai memayungi mayat yang sedang dihantar ke kuburan. Satunya lagi membawa siwur - gayung dari tempurung kelapa seperti yang biasa dipakai memandikan mayat. Kedua sosok tubuh itu menyangga keranda. Orang yang melihatnya kontan ketakutan dan mau berteriak - tapi suara mogok di tenggorokan. 

Yang Hidupnya Melarat 

Kata orang-orang lagi: sudah tiga tahun tak diadakan upacara sesaji buat…

Keywords: Polusi Air, Dukuh Tambaklorok, Kotoran Industri, Racun Hexavalent Chronium, Cr6, Ir. Soebiyanto, Kali Garang, PAM, PT Semarang Makmur Inc, PT Indonesia Steel Tube Works, PT Fumira, PN Gas Negara, PT Amor Abadi, CV Darma Kusuma, 

---

Foto Terkait