Sudah Lapar, Dipecat
Edisi: 35/07 / Tanggal : 1977-10-29 / Halaman : 27 / Rubrik : DH / Penulis :
ORANG ini tampaknya sederhana. Berbaju abu-abu bergaris-garis kecil, ia mengenakan kain sarung dan peci hitam. Ia penduduk asli desa Rangdu kecamatan Pedes kabupaten Karawang, yang baru saja diberhentikan dari jabatan lurah dari desa kelahirannya. Minggu lalu pembantu TEMPO Aris Amiris, sempat menemui dia di rumah ibunya, yang juga bekas lurah desa Rangdu.
Dia adalah H. Muhammad Judin (44). Bicara dalam bahasa Sunda, nada suara Haji Muhammad Judin terdengar agak meninggi. Barangkali lantaran perasaan pahit yang dikandungnya, terutama menghadapi musibah kelaparan yang menimpa penduduk di wilayahnya. Di bawah ini rekaman interpiu dengan bekas lurah itu.
Sejak kapan gejala kekurangan pangan itu terjadi?
Mulai terasa sejak Juni 1977, ketika tiga kali panen gagal. Ketika itu saya sudah melapor kepada camat, tapi tidak mendapat tanggapan. Saya tak tahu diteruskan ke bupati atau tidak. Beberapa hari sebelum kelaparan ini diributkan, saya ketemu seorang wartawan. Tapi itu bukan wawancara. Ternyata kemudian dimuat dalam Bandung Pos. Saya lalu…
Keywords: Kelaparan, Gagal Panen, Desa Rangdu, Haji Muhammad Judin, Tata Suwanta Hadisaputra, Solichin, Haji Hidayat, Drs Haji Feisal Tamin, Juni 1977, 
Artikel Majalah Text Lainnya
HORMAT BENDERA, DUA KALI SEHARI
1985-02-02Semua siswa diwajibkan memberi hormat bendera merah putih sebelum dan sesudah pelajaran. selain memasang wayang…
ANCAMAN-ANCAMAN DARI PUNCAK
1985-01-26Tanah di kawasan puncak menjadi labil dan kualitas serta kuantitas air menjadi merosot. presiden meminta…
ANTRE BEBAS BH DI JAWA TENGAH
1984-04-21Beberapa kabupaten dan kotamadya di jawa tengah, di nyatakan bebas buta huruf.