Dibalik Operasi Mogadishu
Edisi: 36/07 / Tanggal : 1977-11-05 / Halaman : 13 / Rubrik : LN / Penulis :
Penyerbuan pasukan Komando Jerman ke dalam pesawat terbajak Lufthansa, Boeing 73 di lapangan terbang Mogadishu (Somalia) tanggal 13 Oktober bulan silam, bukanlah aksi komando pertama terhadap para pembajak. Israel yang terkenal sebagai negara yang tidak pernah sudi berunding dengan para pembajak, sudah dua kali melakukan aksi komando tersebut. Yang pertama mereka lakukan di tanah air mereka ketika beberapa tahun silam sebuah pesawat El Al dibajak oleh gerilyawan Palestina ke Tel Aviv. Kemudian Hotel Savoy di Tel Aviv yang dikuasai para gerilyawan berhasil dibebaskan pasukan Komando Israel. Tapi aksi komando yang amat menyolok terjadi tahun silam ketika dengan amat sukses pasukan-pasukan Israel melakukan penerbangan jarak jauh dari Tel Aviv ke Entebbe untuk membebaskan para sandera dan pesawat Air France yang dibajak oleh gerilyawan Palestina yang, bekerja sama dengan pembajak Jerman.
Tindakan Israel itu kemudian diikuti oleh pemerintah Belanda yang dengan pasukan marinirnya berhasil membebaskan sandera yang ditahan oleh gerombolan RMS dalam kereta api di desa Bovensmilde di propinsi Assen beberapa waktu lalu. Pasukan Belanda tidak cuma menggunakan…
Keywords: Pembajakan Pesawat, Lufthansa, Mogadishu, Somalia, Tel Aviv, Juergen Schumann, Hanns Martin Schleyer, NAZI, Baader-Meinhof, Grenzschutzgruppe, Juergen Wischnewski, Ny. Santiago, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…