Kritik Bagi Adam Malik

Edisi: 36/07 / Tanggal : 1977-11-05 / Halaman : 66 / Rubrik : KL / Penulis : KLEDEN, IGNAS


SETELAH dilantik jadi ketua DPR RI, Adam Malik tampak menjanjikan harapan, sekurang-kurangnya dalam bicaranya. Keinginannya untuk tidak sekedar jadi tukang stempel adalah keinginan yang kena. Maksudnya, pada masa Jabatannya DPR hendaknya lapat mencapai 'perimbangan dengan exekutif'. Perimbangan itu tentu berdasar pada kesadaran akan hak dan kewajiban DPR, dan pada penggunaan hak dan pelaksanaan kewajiban mereka secara optimal. 

Keinginan yang begitu, jelas bukan barang baru. Karena semenjak ada pembahagian wewenang dalam tiga bidang kekuasaan - exekutif, legislatif dan yudikatif - memang tidak ada maksud bahwa bidang yang satu hanya jadi tukang cap bagi keputusan dan kebijaksanaan yang dibuat oleh bidang lainnya. Perihal kenapa Adam Malik menggunakan istilah tukang stempel dalam hubungan dengan MPR, dia sendirilah yang mafhum. Yang kita tahu, MPR 1971 tidak menggunakan beberapa haknya, bahkan untuk satu kalipun. Tidak terdengar juga mereka mengajukan RUU yang berasal dari inisiatif…

Keywords: Ignas KledenAdam MalikDPR RIMPRRUUPresiden SoehartoEksekutifLegislatifYudikatif
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…