3 Mayat Di Pulau Rambut
Edisi: 38/07 / Tanggal : 1977-11-19 / Halaman : 42 / Rubrik : LIN / Penulis :
TIGA ekor burung kuntul kedapatan mati di pulau Rambut. Mayat di cagar burung di Teluk Jakarta tak menampakkan bekas tembakan ditubuh bangau kecil alias Egreeta alba itu.
Seorang petugas PPA (Perlindungan dan Pengawetan Alam) seksi Jakarta, ir Dodi, membawa bangkai burung itu ke Musium Zoologi di Kebun Raya Bogor. Setelah dibedah dan dianalisa dagingnya, ternyata burung kuntul yang berbulu putih bersih itu mati keracunan. Bukan disengaja oleh para pemburu melainkan keracunan pestisida dari sawah petani sekitar Jakarta.
Memang, selain bersantap ikan dan binatang kecil lain yang hidup di air payau di pantai laut, sang kuntul juga senang katak, ular, dan belalang yang hidup di sawah. Rupanya racun hama yang masuk ke jaringan tubuh sang burung melalui mangsanya itu - lama-lama mencapai batas yang berbahaya.
Kejadian itu sudah tiga bulan yang lalu. Tapi baru pertengahan bulan lalu, Kepala Seksi PPA Agus Tobrani lewat Merdeka memperingatkan masyarakat…
Keywords: Burung, Satwa, Pulau Rambut, Pestisida, Daging Burung, Cagar Burung, Teluk Jakarta, Egreeta alba, PPA, Perlindungan, Pengawetan Alam, Ir Dodi, Musium Zoologi, Kepala Seksi PPA, Agus Tobrani, J.H. Kupler, FAO, Ordonansi Binatang Liar, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…