Ia Mencari Kredit, Bukan Pidato

Edisi: 38/07 / Tanggal : 1977-11-19 / Halaman : 48 / Rubrik : EB / Penulis :


DATANG dari Jembatan Besi, Jakarta, dia udah puluhan kali
diuber Kamtib karena berdagang di kakilima. Lantas dia pindah ke
dagang kacang, dan kemudian menjadi kenek bis mikro, dan
akhirnya terjun ke bisnis angkutan ke 4, dengan menggabungkan
diri pada PT Bumindo. Maka jadilah Moh. Sakum, 24, satu
pengusaha kecil, yang berkesempatan pula minggu lalu menghadiri
suatu simposium di Balai Sidang, Jakarta, yang mentereng itu.
Sedikitnya 300 utusan pengusaha kecil dari berbagai daerah
Indonesia menghadirinya. Terdapat banyak pidato, termasuk dari
Presiden Soeharto dan tujuh Menterinya.

; Menjelang jam 12.00 di Balai Sidang itu, Sakum termangu-mangu
mendengarkan semua itu. "Yang penting kreditnya cepat sampai,
bukan pidatonya," gerutu Sakum. Puluhan telnannya yang bergabung…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…