Islam Fundamentalis Yang Belum Beruntung
Edisi: 48/21 / Tanggal : 1992-01-25 / Halaman : 77 / Rubrik : LN / Penulis : FSJ
SYEIKH Mohammad Abul Nas langsung menulis surat. Ketua organisasi Ikhwanul
Muslimin Mesir itu, begitu mendengar partai fundamentalis Islam Aljazair
memenangkan pemilu putaran pertama, langsung berharap, "Semoga Allah
menganugerahkan kemenangan mutlak pada putaran kedua," tulisnya, "keunggulan
partai Islam fundamentalis bakal memicu kemenangan gerakan Islam di seluruh
negara Arab."
; Di Afrika utara, Islam fundamentalis yang tak kunjung naik kuasa itu rupanya juga
tak matimati. Ada yang menduga, di Tunisia, Maroko, Mesir, dan Aljazair,
kelompok Islam fundamentalis bakal mengambil alih kekuasaan satu per satu.
; Tak mengherankan, begitu pemilu putaran kedua di Aljazair dibatalkan,
negara-negara tetangganya bernapas lega. Soalnya, banyak pengamat, bahkan
oleh pemerintah Aljazair sendiri, sudah memastikan partai fundamentalis
Front Penyelamatan Islam (FIS) bakal menang. Rasa syukur ini digambarkan
secara terus terang oleh media cetak Tunisia, yang hampir semuanya
merupakan corong pemerintah Tunis. Dengan tulisan mencolok, dengan huruf
segede jempol, mingguan Tunis Hebdo memberi judul artikelnya: "Pengunduran
diri Chadly memotong rumput di bawah kaki militan FIS, partai yang beruntung
karena kebetulan angin sedang berembus ke arah mereka." Mingguan itu menduga,
pengikut FIS bakal rontok karena waktu.
; Mingguan tersebut mungkin kelewat optimistis. Benarkah gerakan fundamentalis di
Afrika cuma kebetulan beruntung? Di negara-negara mayoritas berpenduduk Islam
di Afrika, khususnya di Mesir, gerakan fundamentalis sudah hadir sejak
berpuluh tahun lalu. Meski mereka belum pernah naik kuasa, aktivitasnya tak
boleh diremehkan. Demikian juga di Tunisia, Maroko, dan Libya.
; Lihat saja, baru tiga tahun terakhir ini, setelah pemerintah Aljier menerapkan
sistem multipartai, kelompok fundamentalis muncul ke permukaan dan segera saja
menjadi partai terbesar. Banyak pihak berpendapat, seandainya politik tangan
besi sejumlah rezim negara Islam di Afrika dan negara Arab lainnya dicabut
dan dilangsungkan pemilihan bebas, sudah lama kelompok fundamentalis akan
memegang peranan dalam percaturan politik, bahkan mungkin mengambil alih
kekuasaan di negara-negara itu.
; Mesir, yang dianggap sebagai pusat kehidupan intelektual Islam, merupakan pelopor
tumbuhnya gerakan fundamentalis Islam zaman modern di Afrika dan kawasan Timur
Tengah. Yakni dengan didirikannya Ikhwanul…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…