Tentang Makam Di Bukit Itu
Edisi: 40/07 / Tanggal : 1977-12-03 / Halaman : 08 / Rubrik : NAS / Penulis :
Pekan lalu tiba-tiba kantor berita resmi Antara menyiarkan keterangan Soekamdani S. Gitosardjono (50), ketua harian Yayasan Mangadeg. Sebuah yayasan yang antara lain bertugas memelihara makam dan monumen istana Mangkunagaran di Surakarta. Isi keterangan itu mengenai pembangunan Astana (makam) Giribangun - "yang dihubung-hubungkan dengan keluarga Presiden Soeharto dan didesas-desuskan berharga Rp 4 milyar cuma menelan biaya Rp 437.8 juta." Itu pun menurut Soekamdani, bukan hasil korupsi melainkan dari sumbangan.
Kaskopkamtib Laksamana Sudomo juga menyatakan Yayasan Mangadeg bukan milik Presiden Ketua opstibpus mengaku telah memeriksa asal dana tersebut. Itu rupanya untuk membantah isyu yang lama beredar di dalam yang juga tertulis dalam salah satu poster pawai mahsiswa 10 Nopember lalu. Berikut ini hasil interpiu dengan Soekamdani yang oleh Budiman S. Hartoyo disusun bersama bahan lain yang terkumpul.
Astana Giribangun di puncak Giribangun (665 m) adalah perluasan ke sebelah barat Astana Mangadeg di puncak Mangadeg (750 m). Letaknya di lereng sebelah barat unung Lawu yang tandus,…
Keywords: Makam Giribangun, Yayasan Mangadeg, Soekamdani S Gitosardjono, Opstibpus, Monumen Istana Mangkunagaran, Pembangunan Astana, Laksamana Sudomo, Budiman S. Hartoyo, Kelurahan Girilayu, Karanganyar, KRMTH Soemoharjomo, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?