Mereka Ada Di Tana Towa

Edisi: 40/07 / Tanggal : 1977-12-03 / Halaman : 35 / Rubrik : ILS / Penulis :

DI sepanjang pesisir dan gunung-gunung di kawasan Kabupaten Bulukumba, propinsi Sulawesi Selatan, tinggal orang-orang Kajang. Mungkin, kalau berkata soal asli, orang Kajang inilah yang bisa disebut penduduk yang masih asli. 

Mereka - hingga saat ini - belum mau akur dengan barang-barang yang diolah pabrik Perabot rumah tangga mereka, seluruhnya masih asli ciptaan nenek moyang mereka. Piring nasi terbuat dari anyaman daun lontara. Mangkuk cangkir dari tempurung. Lampu penerangan rumah, dari minyak kemiri. Perkakas pertukangan seperti gergaji, ketam, pahat dan semacamnya menjadi pantangan untuk dimiliki. Untuk membuat papan dinding rumahnya, mereka gunakan kapak buatan sendiri. 

Ammatowa 

Karena menggunakan kapak inilah, sebatang kayu cuma bisa dijadikan dua buah papan tebal. Sedangkan kalau memakai gergaji, bisa menghasilkan sepuluh lembar. Atap rumah, dibuat dari rumput. Tiang rumah, ditanam dan pasaknya pun tidak banyak. Lubang jendela cuma selebar telapak tangan. Jendela rumah, cuma selebar saputangan. Mereka percaya, kalau jendela besar bisa mengundang kilat, geledek, yang konon biasanya senang "merangkul" anak gadis penghuni rumah tersebut. 

Mereka yang memiliki anak perempuan, berarti menyimpan kekayaan tersendiri. Sebab itu berarti mas kawin, kalau si gadis nantinya dipinang. Mas kawin juga tergantung tingkatan golongan. Golongan terendah cukup memberikan mas kawin bernilai 4 tai. Golongan menengah 5 tai dan tingkat golongan tertinggi harus memberikan mas kawin sebanyak 7 tai. Satu tai sama dengan 12…

Keywords: Tana Towa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Orang Kajang, Ammatowa, Kendati Ammatowa, Galla Pantama, Galla Gajang, Galla Lombok, Galla Puto, dan Galla Anjuru, Allindrung, Ansharullah, DI/TII, Amparita, Brigjen H.E. Sukma, 

---

Foto Terkait