Termahal Di Salawati
Edisi: 41/07 / Tanggal : 1977-12-10 / Halaman : 55 / Rubrik : EB / Penulis :
IRIAN Jaya, khususnya wilayah semenanjung Cenderawasih atau Kepala Burung, makin berkembang sebagai penghasil minyak. Ketika Pertamina (masih Permina) mengambil alih instalasi Sorong Petroleum Co. -- bekas NNGPM yang patungan dengan BPM (40), Stanvac (400) dan Far Pacific Investment Co. (20,) - pada tahun 1966, cuma ada lapangan Klamono dan Sele yang berproduksi sedikit. Awal 1970-an. malah tinggal Klamono saja yang mellghasilkan. Dari 33 sumur tuanya kini masih keluar 1.800 barrel/hari.
Wilayah itu mulai menonjol pada 1973, ketika Petromer Trend Corp., suatu kontraktor Amerika, menyemburkan minyak di lapangan Kasim yang kini mencapai 70.000 barrel/hari. Dan minggu ini diresmikan pula lapangan baru, Salawati, yang bertetangga dengan Kasim. Sekali ini kontraktor Amerika lainnya -- Phillips Petroleum Company Indonesia menjadi tuan rumah di pulau Salawati untuk upacara 'selamatan' sederhana. Presiden Soeharto, menurut rencana, akan mendarat di situ dengan helikopter guna meresmikannya.
Terlebih dulu serombongan pers asing dan nasional diajak oleh Pertamina ke sana. Wartawan TEMPO Amir Daud turut dalam rombongan itu dan, sesudah selama 4…
Keywords: Minyak, Irian Jaya, Sorong, Semenanjung Cenderawasih, Pertamina, Permina, Sorong Petroleum Co, Phillips Petroleum Company Indonesia, Presiden Soeharto, PT Sele Raya, Continental Oil Company of Indonesia, Agip Indonesia Ltd, PT Tri-Patra, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…