Sekalian Kucing, Damailah
Edisi: 44/07 / Tanggal : 1977-12-31 / Halaman : 40 / Rubrik : KL / Penulis : SUJOKO
CERITANYA begini. Saya taruh sepiring makanan di halaman
belakang. Tiga ekor kucing menyerbu dari tiga jurusan. Dari atas
dinding, dari atap, dari darat. Si Macan yang di atap itu jadi
juara. Dengan lompatan salto yang sangat terarah dialah yang
pertama menyentuh piring. Pak Item jadi nomor dua, karena
kekurangan satu detik. Yang belangbonteng kebagian nomor bokek.
Entah apakah anda tahu apa artinya ini.
; Begini. Pada saat si Macan sampai ke piring, Jeri Item yang
masih satu meter dari finish itu segera tancap rem. Agak jauh
lagi, sang Belang juga mendadak berhenti. Jadi cuma sang juara
yang makan. Kecap-kecap-nyam-nyam.
; Akan si Belang dan si Hitam, keduanya tiarap terkulai saja,
tenang memandang tante Loreng dari kejauhan. Demikianlah maka
beberapa menit kemudian tante rupanya sudah cukup puas. Dengan
gaya super-santai dia menyingkir.
; Yang lain nampaknya merasa tak perlu bergegas. Keduanya memang
bangkit, tapi hanya oom Item yang mengingsut ke piring. Nyonya
Belang rebah lagi. Barangkali ini menitmenit…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…