Negeri Liliput Yang Dilupakan
Edisi: 18/34 / Tanggal : 2005-07-03 / Halaman : 36 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Zulkifli, Arif
"KALAU saya harus mati, saya akan mati seperti kodok. Nggak ada yang ngurus. Nggak ada yang peduli.â Sejenak ia terdiam. Di ruang dalam rumah kayu berdinding hitam itu, ia tak henti berceracau. Tentang nasibnya, tentang rumah yang terendam, tentang bantuan yang tak kunjung datang.
Sorot mata Abdul Manan tak sedikit pun menyiratkan harapan. Di usianya yang 70 tahun, ia mengaku siap mati. âSesungguhnya salatku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah,â katanya mengutip bacaan sembahyang. Ia menggerutu lagi, lalu terisak.
Manan adalah salah seorang warga Singkil yang rumahnya amblas diterjang gempa. Ketika bah menumpas sebagian besar pantai barat Aceh pada 26 Desember itu, Singkil selamat. Tapi, tiga…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…