Dr. Dr. Tarmizi Taher: "saya Tak Setuju Dana Abadi Dihapuskan"

Edisi: 18/34 / Tanggal : 2005-07-03 / Halaman : 50 / Rubrik : WAW / Penulis : MANAN, ABDUL; WIJANARKO, TULUS


SETELAH "dana taktis" menjadi kosakata terpopuler semenjak terkuaknya kasus korupsi di Komisi Pemilihan Umum beberapa waktu lalu, kini agaknya "Dana Abadi Umat" (DAU) yang terkait dengan kasus dugaan korupsi di Departemen Agama, segera akan menyusul sebagai kosakata yang paling sering ditulis dan disebut oleh media massa.

Hingga kini, sudah dua orang yang disidik dan ditahan oleh aparat penegak hukum terkait dugaan penyimpangan dana yang sumbernya dipetik dari efisiensi pengelolaan dana haji itu. Pertama, Taufik Kamil, mantan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, yang masuk tahanan pada Jumat dua pekan lalu. Menyusul kemudian mantan Menteri Agama Said Agil Husin al-Munawar yang dibawa pada Kamis malam pekan berikutnya.

Menurut mantan Menteri Agama (1993-1998) Tarmizi Taher, dalam kasus ini yang terlihat adalah mismanajemen pengelolaan DAU. "Saya melihat kenaifan," katanya kepada Abdul Manan dan Tulus Wijanarko dari Tempo, yang mewawancarainya secara terpisah, Jumat pekan lalu. Berikut petikannya:

Konsep Dana Abadi Umat muncul saat Anda menjabat Menteri Agama. Bagaimana kisahnya?

Saya berterima kasih kepada tokoh-tokoh umat Islam yang meminta diadakan Seminar Nasional Haji pada 1994 silam. Dalam seminar itu, saya undang juga Menteri Agama Malaysia Datok Abang Abubakar untuk kita dengar pendapatnya mengenai perlu-tidaknya di Indonesia dibentuk tabungan haji.

Kehadiran beliau ini dilihat oleh Pak Alamsyah (Menteri Agama sebelumnya). Dia telepon saya. Dia meminta saya mengajak Menteri Agama Malaysia itu menghadap Pak Harto guna meyakinkan Presiden perlunya semacam tabungan haji di Indonesia.

Pak Alamsyah bilang, semasa menjabat sebagai Menteri Agama ada hal-hal yang sukses dan ada yang tidak. Salah satu yang tidak sukses adalah meyakinkan Pak Harto untuk membuat semacam tabungan haji. Setelah bertemu, Pak Harto menyatakan menunggu hasil rekomendasi seminar. Dan, ternyata salah satu rekomendasinya adalah kita tak perlu tabungan haji karena bank-bank sudah mulai membuka cicilan untuk naik haji.

Jadi, apa tepatnya rekomendasi seminar?

Tidak perlu bank tabungan haji, tetapi semacam dana abadi. Tetapi waktu itu masih disebut Badan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…