Belanda Bukan Posisi Kunci

Edisi: 05/22 / Tanggal : 1992-04-04 / Halaman : 19 / Rubrik : NAS / Penulis : YH


DUA puluh lima tahun terakhir ini, sudah banyak pujian yang mengalir ke
alamat IGGI. Setiap tahun sidangsidangnya selalu ditunggu. Maklum milyaran
dolar utang buat Indonesia diputuskan di serangkaian rapat, yang biasanya
berlangsung di Den Haag pada bulan Juni itu. Tak heran ketika Rabu pekan lalu
banyak orang terhenyak, ketika pemerintah Indonesia mengumumkan keputusan
untuk menolak bantuan Belanda, yang secara otomatis berarti pembubaran IGGI.
Cerita manis itu tibatiba menjadi bagian dari masa silam.

; Jika dulu banyak pujian untuk IGGI, itu bukannya tak berdasar. Banyak hal
yang dapat diperoleh Indonesia dari IGGI. Bahkan, beberapa kali disebutkan
bahwa IGGI adalah "penemuan" Indonesia akan sebuah bentuk kerja sama negara
berkembang dan negara kaya yang amat berharga untuk kedua belah pihak.

; Melalui forum inilah berapa utang yang akan diberikan kepada Indonesia dapat
dirundingkan dengan efektif. Dalam rapatrapat di Den Haag itu, para negara
pemberi utang biasanya sudah menyiapkan kantongnya untuk dirogoh.

; Bagaimana IGGI mempunyai catatan baik di rapornya juga tampak dari besarnya
utang yang diberikan belakangan ini. Itu memang diperlukan mengingat keadaan
ekonomi Indonesia lumayan berat, karena defisit neraca pembayaran yang cukup
besar. Tahun lalu, misalnya, IGGI muncul dengan komitmen pinjaman US$ 4,7
milyar lebih. Jumlah ini lebih besar dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kesediaan untuk memberi utang yang lebih besar ini benar-benar meringankan
beban Indonesia, apalagi jika melihat situasi di pasar modal dunia yang sedang
mengalami kekurangan pasokan modal.

; Selain itu, dalam sidangsidang IGGI juga banyak muncul kesempatan untuk
menyelesaikan soal lain di luar masalah perhitungan ekonomi yang amat pelik
dan kering. Bisa saja ada isu-isu politik yang dapat dibahas dengan baik-baik.
"Kita bisa berunding intensif secara bilateral untuk masalah politik yang
sedang jadi masalah," kata bekas Menteri Keuangan, Frans Seda, yang pernah
ikut merintis pembentukan IGGI. Untuk itu, bahkan ada satu hari yang memang
spesial diadakan agar setiap…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?