Sekolah Di Titik Nol
Edisi: 20/34 / Tanggal : 2005-07-17 / Halaman : 98 / Rubrik : PDK / Penulis : Saleh, Nurdin
HATI Ayu Febriana remuk. Dia menerima kabar duka itu saat terbaring suntuk di Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, untuk menjalani perawatan kaki. Kawan-kawan sekolahnya di kelas III SMK Arraudloh, Jakarta Utara, datang membawa tangis. Mereka mengabarkan bahwa semua siswa kelas tiga yang berjumlah delapan orang tak ada yang lulus ujian akhir nasional (UAN). "Sedih sekali. Untungnya saat itu saya tidak berpikir bunuh diri," kata Febriana.
Gadis berjilbab ini merasa kaget. Selama ini nilai mata pelajaran, termasuk yang diuji secara nasional, tak pernah di bawah angka 7. "Waktu Ujian Akhir Semester dan pra-UAN pun nilai saya tak ada yang berada di bawah angka 6," kata bintang iklan brosur bank syariah ini. Di ujian nasional dia gagal dalam pelajaran bahasa Inggris, demikian juga enam rekan sekelasnya. Saat ujian dia memang mengaku bermasalah dalam tes listening. "Suara dari tape tak terlalu jelas," katanya.
Kegagalan ujian memaksa Febi mengubah langkah. Dia segera keluar dari rumah sakit dan menunda rencana operasi kakinya. "Karena menurut dokter perlu waktu tiga bulan untuk penyembuhan," katanya. Padahal, dua bulan ini dia harus berjuang keras untuk menghadapi ujian susulan pada 22-24 Agustus. "Mudah-mudahan saya lulus dan bisa meraih cita-cita menjadi public relations atau sekretaris," katanya.
***
Aja Megawati, 17 tahun, terhenyak oleh pengumuman itu: semua murid kelas III SMA I…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…