Agus Warcoko: Karena Salah Memilih Bus
Edisi: 20/34 / Tanggal : 2005-07-17 / Halaman : 134 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Parera, Philipus
AGUS Warcoko, 50 tahun, seakan sudah bisa menghirup pengapnya udara Jakarta. Duduk di kabin atas bus double decker yang Kamis pekan lalu melaju di jalanan padat London, dia mencoba menikmati hari-hari terakhirnya di ibu kota negara sang Ratu. Ia sudah membayangkan, dua hari lagi, Sabtu, bersama Meika Widya Tanti serta dua anak gadisnya, mereka sudah terbenam di kursi pesawat yang melesat ke Jakarta. "Saya sudah rindu Tanah Air," katanya. Agus bersama keluarga telah meninggalkan Indonesia lebih dari enam tahun. Sebelumnya dia bertugas di Tokyo dan Singapura.
Apa boleh buat, kerinduan itu harus dia pendam sampai setidaknya pekan depan. Ketika bus melaju di kawasan Tavistock Square, bom berdaya ledak tinggi meluluhlantakkan busnya. "Tiba-tiba saja terdengar bunyi ledakan keras. Handphone saya melenting ke atas, mengikuti atap bus yang sudah lebih dahulu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…