Terkecoh Bungkusan Indah

Edisi: 21/34 / Tanggal : 2005-07-24 / Halaman : 101 / Rubrik : DMS / Penulis : Prabawati, Debbie


"RAKYAT adalah sebuah keajaiban. Mereka menghadapi bahaya. Mereka menjadi sangat berani…. Bahkan gunung pun dapat dipindahkan di kala engkau memiliki keyakinan yang teguh. Tapi ada saat ketika saya merasa terganggu, saya hanya mampu berdoa, 'Tuhan, janganlah Kau biarkan ini terjadi.'" Itulah kata-kata mendiang Kardinal Jaime Sin, yang galau melihat perkembangan gerakan demokrasi di Filipina.

Politik di Filipina terus menggeliat sejak runtuhnya rezim Marcos oleh people power yang digerakkan oleh kalangan Gereja Katolik dan kelas menengah pada 1986. Gerakan sosial itu terkenal sebagai peristiwa EDSA I (Epifanio de los Santos Avenue) dan selalu menjadi inspirasi bagi gerakan demokrasi di Filipina.

Hampir mirip keadaan di Indonesia, proses demokrasi di sana bertitik-tolak dari gerakan reformasi yang dimotori oleh para mahasiswa. Di Indonesia, mahasiswa memelopori desakan menuntut Soeharto mundur pada 1998. Di Filipina, gerakan serupa telah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ibarat Menunggu Godot
2005-07-24

Pemilihan langsung kepala daerah (pilkada) ditunggu banyak orang dengan antusiasme tinggi. ada harapan bahwa pilkada…

D
Dua Wajah dalam Pilkada
2005-07-24

Pemilihan kepala daerah diharapkan dapat memperbaiki representasi politik rakyat. faktanya, pemilihan itu tak mencerminkan keinginan…

P
Pilkada: Kegagalan 'Crafting Democracy'
2005-07-24

Sejak 1999 dan menjelang sidang tahunan mpr 2000, cetro (centre for electoral reform), yang didukung…