Mundur Setelah Tekor

Edisi: 21/34 / Tanggal : 2005-07-24 / Halaman : 126 / Rubrik : EB / Penulis : Hadiwinata, Thomas


PERJUANGAN sang jenderal berakhir pekan lalu. Setelah tiga tahun berupaya menggelindingkan kembali Kiani Kertas, Prabowo Subianto dan kongsinya di Nusantara Energi akhirnya angkat tangan. Pada awal Juli silam, Prabowo meneken kesepakatan awal penjualan saham Kiani dengan JP Morgan. Tak kepalang tanggung, Prabowo melepas semua sahamnya di Kiani.

Isyarat mundur ini sebenarnya sudah terbaca sejak penghujung Mei. "Saya ada keterbatasan dana," kata Prabowo. "Kalau dalam tiga bulan ini tidak ada suntikan modal, terpaksa saya jual." Pernyataan itu muncul tak lama setelah Kejaksaan Agung mulai menelisik transaksi pengambilalihan aset kredit Kiani dari BPPN.

Pemeriksaan hukum itu seakan puncak kesulitan keuangan Kiani. Sejak mengoper kepemilikan Kiani melalui konversi utang, Grup Nusantara sudah tersedak-sedak. "Saya sudah keluar uang hampir US$ 90 juta," ujar Prabowo. "Itu sudah batas kemampuan saya."

Produsen bubur kertas itu diperkirakan membutuhkan US$ 50 juta hingga US$ 60 juta untuk modal kerja, terutama untuk pembelian bahan baku berupa kayu. Dalam satu bulan operasi, mesin Kiani membutuhkan pasokan kayu yang harganya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…