Internet Yang Mencekik Dompet

Edisi: 21/34 / Tanggal : 2005-07-24 / Halaman : 148 / Rubrik : TEI / Penulis : Sholihin, Burhan


SETIAP malam tiba, sang pengkhotbah mengetuk nurani umat. Tanpa podium, tanpa corong pengeras suara. Ia berceramah di depan komputer dengan membuka fasilitas mengobrol (chatting) Yahoo! Messenger. Dari rumahnya di sudut kota Penang, Malaysia, ia menyerukan pesan-pesan Nabi. Pemirsanya tentu saja bukan tetangganya, melainkan sejumlah orang yang tersebar di berbagai kota di Malaysia, Thailand Selatan, Jakarta, bahkan Jepang. Pengkhotbah tua, dengan sedikit rambut putih di sana-sini, yang tidak "gaptek" (gagap teknologi) itu adalah Kamaruddin bin Kassim. "Inilah kemajuan berkat internet," kata Kamaruddin kepada Tempo.

Sebelum kehadiran jaringan Internet pita lebar (broadband) ke rumahnya, Kamaruddin cuma seorang tukang ceramah biasa, keliling dari masjid ke masjid. Sehari-hari dia bekerja sebagai pegawai negeri biasa di kantor Departemen Agama setempat. Kadang-kadang dia menjadi polisi syariat Islam dengan merazia pasangan muda-mudi di hotel-hotel di kotanya. Internet membuat juru dakwah itu berubah. Dia kini lebih sering berceramah lewat Yahoo! Messenger dan situs yang dikelolanya tiap hari, yakni www.terasmelayu.org. Dia nyaris terus online dari subuh hingga tengah malam. Sebelum ke kantor, dia kadang memasukkan rekaman pengajian ke situs itu. Sore dia juga kembali nongol di dunia…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
Obat Buat Pecandu TV
2007-11-25

Ponsel televisi lokal menjajal pasar. perlu upaya perbaikan citra.

R
Robot Hijau dari Google
2008-02-24

Prototipe peranti lunak buatan google diperkenalkan pekan lalu. sejumlah pesaing siap menghadang.

T
Terkesima Kesan Pertama
2007-03-11

Microsoft meluncurkan versi perorangan windows vista. mengandalkan kekuatan antarmuka.