Partai Dakwah Di Simpang Jalan

Edisi: 23/34 / Tanggal : 2005-08-07 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : ZULKIFLI, ARIF ; BUDI S.P., JOHAN


DI antara kerumunan itu, Natalis Komu memang gampang dibedakan dari orang lain: kulitnya lebih gelap dibanding banyak orang di dekatnya. Natalis datang dari Nabire, Papua. Dalam acara Musyawarah Nasional I Partai Keadilan Sejahtera di Jakarta yang digelar pekan lalu, ia hadir mewakili Cabang PKS di Nabire. Ketika waktu salat tiba dan para peserta Munas bergegas mengambil wudu, Komu tetap duduk. Tak ikut salat? Tidak. Natalis adalah pemeluk Katolik.

Gambaran laki-laki berjenggot dan wanita berjubah sebagai cap kader PKS memang belum pudar dari partai berasas Islam itu. Tapi kehadiran Natalis menandai era baru PKS: bahkan yang nonmuslim boleh berpartisipasi di sana.

Mendapat lebih dari 7 persen suara dalam Pemilu 2004 lalu, PKS menargetkan 20 persen suara dalam Pemilu 2009. Ini bukan target yang mudah dicapai dan karenanya perlu kerja ekstrakeras. Salah satunya, menyatakan diri sebagai partai terbuka, termasuk dengan membiarkan yang non-Islam menjadi anggota.

Selain merekrut anggota nonmuslim, PKS juga tak ragu merangkul partai lain sebagai kawan koalisi dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). Di Papua, PKS berangkulan dengan Partai Damai Sejahtera, partai politik Kristen. Di Magelang, Jawa Tengah, PKS bergabung dengan PDS, Partai Golkar, PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan. Partai dakwah itu bergerak melampaui batasan ideologi partai. ”Masalah ideologi sudah lewat. Sudah selesai. Koalisi kita kini didasari pada program kerja untuk bangsa dan negara,” kata K.H. Hilmi Aminuddin, Ketua Majelis Syuro PKS (lihat Masalah Ideologi Sudah Lewat).

Saling rangkul itulah yang juga tampak dalam diskusi menjelang Munas PKS di Hotel Century Atlet, Senayan, Senin lalu. Duduk di kursi pembicara James Fox, ahli politik…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?