Suara Maksi, Posisi Mini
Edisi: 23/34 / Tanggal : 2005-08-07 / Halaman : 68 / Rubrik : DMS / Penulis : Subono, Nur Imam
CAROLE Pateman, aktivis dan sosok terpandang di blantika internasional dalam bidang teori politik, pernah berkata begini: "Perempuan tak pernah dan masih tidak akan diakui sebagai anggota dan warga negara yang penuh dan setara di banyak negara yang dikenal sebagai demokratis." Keras betul pernyataan profesor ilmu politik di University of Los Angeles, California, ini. Dan jelas betul betapa Carole Pateman meragukan demokrasi (baca: demokrasi liberal atau demokrasi prosedural). Bagi Pateman, demokrasi hanyalah kontrak politik antar-laki-laki dan tidak melibatkan perempuan di dalamnya--bahkan di negara-negara yang mengaku demokratis.
Pernyataan Carole Pateman ini disepakati oleh Karen Bird dari McMaster University. Menurut Bird, meski representasi politik dijalankan melalui pemilu yang demokratis, tetap saja memperlihatkan hasil yang tidak representatif dalam legislatif. Kalangan perempuan menjadi kaum yang tidak terwakili, di samping kaum etnis minoritas dan golongan miskin. Padahal, representasi melalui legislatif sepatutnya merupakan mikrokosmos suatu bangsa (microcosm of the nation).
Bagaimana dengan Indonesia? "Prinsip utama demokrasi adalah satu suara, satu orang. Ini terefleksi dalam pemilihan umum," kata seorang pengajar ilmu politik di suatu universitas terkemuka di Yogyakarta. Secara normatif, hal ini mungkin benar. Yang jadi soal, apakah benar juga dalam realitasnya. Mari kita lihat faktanya. Partisipasi perempuan sebagai pemilih sekitar 57 persen dari 90 juta pemilih--melebihi laki-laki. Hasilnya?
Jumlah total anggota DPR…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ibarat Menunggu Godot
2005-07-24Pemilihan langsung kepala daerah (pilkada) ditunggu banyak orang dengan antusiasme tinggi. ada harapan bahwa pilkada…
Dua Wajah dalam Pilkada
2005-07-24Pemilihan kepala daerah diharapkan dapat memperbaiki representasi politik rakyat. faktanya, pemilihan itu tak mencerminkan keinginan…
Pilkada: Kegagalan 'Crafting Democracy'
2005-07-24Sejak 1999 dan menjelang sidang tahunan mpr 2000, cetro (centre for electoral reform), yang didukung…