Sandal Berdarah Mencabut Nyawa

Edisi: 03/24 / Tanggal : 1994-03-19 / Halaman : 73 / Rubrik : KRI / Penulis : WY


SERANGAN batu menghujani asrama mahasiswa Universitas Mataram (Unram), di Mataram, Lombok, Selasa fajar pekan lalu. "Seperti serangan intifadah di Palestina," kata Yuliardi, mahasiswa di sana. Penyerangnya sekitar 300 warga Dasan Agung. Berbekal parang, samurai, arit, palu, dan batu, mereka mengumbar marah.

Menghadapi serangan itu, 15 penghuni asrama -- yang lainnya libur -- ketakutan, dan terpaksa berkumpul di lantai dasar. Kaca jendela asrama pecah dilempari batu. Dwi Soedarsono, mahasiswa yang berupaya meredakan keberingasan warga itu, pecah bibirnya, dan punggungnya disabet rantai besi.

Kejadian itu baru reda setelah penghuni asrama berteriak: "Maling! Maling!" Penyerbu kabur. Kemudian, pada dinihari mereka datang lagi. Polisi hanya menyita beberapa senjata tajam, tanpa menangkap para perusuh. Aksi mereka merupakan buntut pencurian sandal di Masjid Babul Hikmah Unram. Menurut Dr. Ahmad Rifai, pengelola masjid itu, sudah banyak sandal, sepatu, pakaian, mukena, dan bahkan sepeda yang lenyap dari tempat ibadah itu.

Rusli…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…