Raja-raja Kolam Renang

Edisi: 24/34 / Tanggal : 2005-08-14 / Halaman : 62 / Rubrik : OR / Penulis : Febrian, Raju


MICHAEL Phelps menunduk lesu di stadion renang Ile Sainte-Helena, Montreal, Kanada. Sesaat setelah menyentuh garis finis, perenang Amerika Serikat itu hanya terpaku memegang tali pembatas. Perenang 23 tahun itu seolah tak percaya saat menatap papan penunjuk. Mukanya jadi murung. Di sebelahnya, Ian Crocker, justru berwajah sumringah. Dia mengacungkan kepalan tangan ke arah penonton.

Pada Sabtu dua pekan lalu, Phelps merasakan bagaimana menjadi orang kedua. Di kejuaraan dunia renang Federasi Renang Dunia (FINA) XI, 17-31 Juli, di Montreal, Kanada, ia hanya merebut perak untuk nomor 100 meter gaya kupu-kupu. Phelps tertinggal 1,25 detik di belakang rekan senegaranya, Crocker.

Bagi Crocker, yang seumur dengan Phelps, kemenangan itu sungguh berarti. Dia telah melunaskan dendam terhadap Phelps yang mengalahkannya pada nomor yang sama di final Olimpiade Athena tahun lalu. Kekalahan itu terasa menyakitkan karena jaraknya hanya selisih setengah jari.

Sejak awal, perenang dengan tinggi 195 sentimeter dan berat 84 kilogram itu sudah melaju lebih cepat. Ia bahkan sudah meninggalkan Phelps setengah badan pada 50 meter kedua. Catatan waktu Crocker 50,40 detik, sekaligus mempertajam 0,36 detik dari rekor yang ia buat dalam uji coba tim Olimpiade Amerika di Long Beach, 13 Juli tahun lalu. "Jika…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…