Gonjang-ganjing Fatwa Ulama
Edisi: 24/34 / Tanggal : 2005-08-14 / Halaman : 110 / Rubrik : AG / Penulis : Rulianto, Agung
KETIKA para ulama berkumpul, lazimnya mereka bersilaturahmi dan saling mendoakan. Ketika intelektual bertemu, jamaknya saling membagi ilmu. Tapi, suasana penuh rahmat itu tidak muncul di Hotel Mandarin Jakarta, Kamis pekan lalu. Mereka bertemu dalam suasana tegang dan saling tuding.
Dawam Rahardjo, mantan Rektor Universitas Islam Bekasi, dan Amidhan, Ketua Majelis Ulama Indonesia, saling adu mulut. Pada kata penutupan diskusi bertema "Menyikapi Perbedaan Pasca-Fatwa MUI" itu, Dawam menudingâtelunjuknya benar-benar menudingâAmidhan sebagai orang yang bertanggung jawab atas terbitnya fatwa yang, menurut dia, bisa menyebarkan teror di masyarakat.
Kata-kata pedas dan lantang itu membangkitkan Amidhan dari kursinya, dan segera balik menudingkan jari ke arah Dawam. Namun, teriakannya yang lantang tenggelam oleh suara Dawam yang sedang menguasai mikrofon. Suasana semakin ricuh ketika para pendukung tiap kubu berteriak layaknya di pasar malam. Ketika jarak Dawam-Amidhan semakin dekat dan berhadapan, panitia diskusi menengahi.
Diskusi itu mestinya mencari titik temu antara dua kelompok yang peduli atas lahirnya 11 fatwa MUI hasil Musyawarah Nasional MUI VII di Jakarta, dua pekan lalu (lihat tabel). Pihak pertama adalah Dawam dan Jaringan Islam Liberal sebagai penentang fatwa, di seberang lain Amidhan bersama MUI dan beberapa organisasi Islam lainnya.
Dan kini, masing-masing merapatkan barisan. Malamnya,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…