Mulai Dari Kepiting Sampai Ahmadiyah
Edisi: 24/34 / Tanggal : 2005-08-14 / Halaman : 112 / Rubrik : AG / Penulis : Rulianto, Agung
"BUBARKAN MUI!" teriak seorang tamu pada ulang tahun ke-65 mantan presiden Abdurrahman Wahid, Kamis pekan lalu. Sekitar 200 tamu yang malam itu hadir di Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, menyambut teriakan itu dengan tepuk tangan dan derai tawa. Bisa jadi itu sekadar kelakar. Yang pasti, selain merayakan ulang tahun, mereka juga menyatakan kekesalan terhadap fatwa Majelis Ulama Indonesia dua pekan lalu.
Dalam Musyawarah Nasional MUI ke-7 beberapa hari sebelumnya, dari 11 fatwa yang dibahas, satu di antaranya yang menimbulkan kontroversi, yaitu pengharaman paham pluralisme, liberalisme, dan sekularisme. Selama 30 tahun usianya, MUI telah menghasilkan puluhan fatwa yang sebagian memunculkan perdebatan. Tapi cukup banyak juga yang terlupakan.
Tujuan pembentukan MUI memang bukan sekadar memproduksi fatwa. Pembentukan MUI berawal dari upaya penggalangan para mubalig dalam lokakarya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…