Meletiknya Kesadaran Baru

Edisi: 26/34 / Tanggal : 2005-08-28 / Halaman : 74 / Rubrik : DMS / Penulis : Subono, Nur Imam

"SUDAH saatnya kita masuk ke politik. Kalau nggak, ya kita akan kalah terus seperti selama ini yang kita alami-digusur terus.…" Ucapan itu dilontarkan Ari Wibowo, salah satu pembicara dari Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Jakarta Timur, dalam acara "Jambore Nasional Forum Warga" di Surabaya belum lama ini.

Digelar oleh Lajnah Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama dan Ford Foundation, acara itu dihadiri para peserta yang mewakili berbagai forum warga dari sejumlah kota, antara lain Forum Warga PKPS (Yogya), FKKB Solo, Forum Warga Jatinangor (Sumedang), Forum Warga JARI (Kalimantan Timur), Forum Warga Sumber Sari (Lampung Utara), Forum Masyarakat Majalaya Sejahtera (Bandung), dan Forum Warga Masyarakat Jogo Kali (Surabaya).

Pernyataan Ari Wibowo sedikit banyak merefleksikan permasalahan sosial-politik sehari-hari yang tak mengalami perubahan meski kekuasaan yang otoriter sesungguhnya telah berakhir. Memang, ada sedikit kesadaran: kiprah mereka selama ini, yang umumnya berada di wilayah masyarakat sipil, tampaknya sudah tidak memadai lagi.

Mengapa demikian? Penelitian Demos menyimpulkan empat hal yang cukup gamblang mengenai hal ini: (1) adanya defisit demokrasi; (2) representasi politik yang buruk meski sudah ada pemilu dan parlemen yang mandiri, dan kebebasan mendirikan partai politik; (3) lahirnya apa yang disebut sebagai demokrasi oligarkis;…

Keywords: -

---

Foto Terkait