Yang Tak Ditaklukkan Waktu

Edisi: 15/35 / Tanggal : 2006-06-11 / Halaman : 81 / Rubrik : GH / Penulis : Tanjung, Leanika

MEREKA bertemu sebulan sekali. Artis, selebriti, eksekutif, dokter, pengusaha, pengacara--hampir semua sudah punya nama--berbagi pengalaman menampik keriput dan ciri penuaan lain.

Lihatlah Helen Sparingga, misalnya. Tiap kali kerut itu muncul, Helen menghilangkannya dengan suntik botoks. Dan garis-garis ketuaan yang masih samar di sekitar matanya itu pun lenyap dalam hitungan hari. Botoks adalah racun bakteri clostridium botulinum dengan kadar cuma satu persen, tapi amat berkhasiat meremajakan wajahnya. "Cepat dan termasuk aman," kata penyanyi era tahun 80-an ini.

Helen, 52 tahun, memang hebat. Berat badannya stabil, terus di titik 45 kg, pas untuk tingginya yang 158 sentimeter. Tapi ia tahu betul, botoks adalah langkah terakhir. Sebelum itu, ada cara lebih alami dan lebih manjur untuk menunda penuaan. Ia menyebutnya "terapi dari dalam"--dengan mengatur makanan, mengatur stres, tidur cukup, juga olahraga cukup. Ya, kebiasaan lama Helen yang kini terbukti membuat dirinya tampak lebih muda dari usianya.

Helen bagian dari sebuah paguyuban yang berkembang: Perkumpulan Awet Sehat Indonesia--disingkat jadi "Pasti". Paguyuban yang lahir tahun lalu di antara gairah menunda penuaan di kalangan yang berusia setengah baya. Memang, tradisi kita menunjukkan, di Magetan, Jawa Timur, ada air terjun Tirto Sari yang selalu ramai. Mencuci muka di sana, begitu yang tertulis, bisa membikin wajah cantik lagi awet muda. Dan kini, iklan menawarkan obat untuk meremajakan tersebar di mana-mana. Salon…

Keywords: -

---

Foto Terkait