Menanam Tebu Di Bibir

Edisi: 17/35 / Tanggal : 2006-06-25 / Halaman : 109 / Rubrik : EB / Penulis : Dharmasaputra, Metta ; Syahrul, Yura ; Sari, Suryani Ika


MENYANDANG nama "Mas" tak otomatis membuat sebuah kelompok usaha akan terus bersinar terang. Rapor perilaku Raja Garuda Mas dan Domba Mas, misalnya, terlihat kusam di mata PT Bank Mandiri Tbk., sang kreditor. Setidaknya itulah penilaian teranyar Agus Martowardojo, Rabu pekan lalu.

Nakhoda Bank Mandiri ini memang sedang gundah-gulana. Dari total non-performing loans alias kredit seret bank pelat merah ini yang Rp 27,1 triliun, sebagian besar justru dipunyai para pengutang kakap yang tak punya itikad baik menyelesaikan kewajibannya. Padahal, kata Agus, "Jika saja lima atau enam utang kakap diselesaikan, tingkat NPL Bank Mandiri (kini 26,6 persen) akan kembali normal."

Dalam buku utang terbaru Bank Mandiri, Raja Garuda (milik Sukanto Tanoto) dan Domba Mas (Susanto Liem) termasuk dua dari enam debitor top di bank beraset lebih dari Rp 260 triliun ini. Empat lainnya adalah Argo Pantes (The Nin King), Kiani (Prabowo Subianto), A. Latief Corporation (Abdul Latief), dan Djajanti (Burhan Uray).

Mata Agus khusus tertuju kepada RGM dan Domba Mas, sebab kedua…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…