Sayang Cuma Ada Bulu Tangkis
Edisi: 24/22 / Tanggal : 1992-08-15 / Halaman : 29 / Rubrik : OR / Penulis : SWA
WALAU atlet bulu tangkis sejak dulu sudah terbiasa menang di
turnamen-turnamen internasional, sukses di Olimpiade Barcelona 1992 kali ini
termasuk mengagumkan. Dua emas untuk tunggal putra dan putri, dua perak untuk
tunggal putra dan ganda putra, dan satu perunggu untuk tunggal putra, di luar
perkiraan mengingat persaingan sekarang lebih ketat. Menurut Titus Kurniadi,
ketua bidang luar negeri PBSI, tak ada target sebanyak itu. PBSI hanya
menargetkan satu emas dari tunggal putri, satu perak dari ganda putra dan satu
perunggu dari tunggal putra.
; Sukses itu berkat latihan mati-matian ke13 atlet bulu tangkis selama dua
bulan penuh sebelum berangkat ke Barcelona. Terutama Alan Budikusuma yang
berusaha memulihkan prestasi setelah anjlok di perebutan Thomas Cup di Kuala
Lumpur -- ia dikalahkan atlet Malaysia, Foo Kok Keong. Satu kunci lagi adalah
bulu tangkis itu telah melakukan pelatnas jangka panjang bertahun-tahun.
"Olimpiade dijadikan sasaran utama. Peaknya memang dipola untuk Barcelona,"
kata Ketua Bidang Pembinaan PBSI, M.F. Siregar.
; Olah raga ini memang primadona di Indonesia. Andai kata dari dulu-dulu olah
raga ini digelar di olimpiade, sudah pasti dari dulu-dulu pula Indonesia Raya
berkumandang di sana. Lihatlah kehebatan pemain-pemain kita. Di bagian putra
pernah dikenal adanya tujuh pendekar, yakni Rudy Hartono (8 kali juara All
England), ganda Christian/Ade Chandra (tiga kali juara), Chun Chun/Johan
Wahyudi (tujuh kali juara), Liem Swie King (tiga kali juara), plus Icuk
Sugiarto yang juara dunia 1983 di Kopenhagen.
; Di bawah "pendekar tujuh" ada lagi yang lain, seperti ganda putra
Hariyanto/Kartono, juga Iie Sumirat yang membantai para pemain Cina di Bangkok
tahun 1975. Begitu pula ganda putra Chun Chun/Johan Wahyudi, Chun Chun/Ade
Chandra dan ganda putri Verawati/Imelda, ganda campuran Imelda/Christian.
Sedangkan di putri ada Minarni, Imelda Wiguna, Regina Masli, Tuti W., Utami
D.,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…