Teror Mafia 1992

Edisi: 24/22 / Tanggal : 1992-08-15 / Halaman : 51 / Rubrik : SEL / Penulis : BSU


Di antara flat-flat jangkung di jalan D'amelio, salah satu sudut kota
Palermo, seorang lelaki berkumis tebal ke abu-abuan ke luar dari Fiat 126.
Tubuhnya yang tinggi, dengan perut sedikit menonjol dibungkus jas gelap. Lima
petugas berseragam biru-biru -- satu di antaranya wanita muda. dengan mata
yang terus awas dan cermat berusaha menangkap setiap kelebat gerak di sekitar
lelaki itu. Mereka menjaganya dengan ketat.

; Hari itu hari libur, Minggu 19 Juli. Cuaca Palermo ibukota Sisilia -- pulau
di selatan Italia, disiram matahari musim panas. Lelaki itu, Paolo Borsellino,
52 tahun, mencuri sedikit waktu bersantai di sela hari-harinya yang tegang
sebagai hakim. Pagi itu Borsellino mampir ke D'amelio untuk makan siang di
flat ibunya.

; Ketika ia sedang mengetuk pintu, terdengar ledakan maha dahsyat. Borsellino
terkapar dan pengawal-pengawalnya rubuh. Tembok-tembok flat rontok, seketika
dan lusinan mobil yang diparkir di depannnya ringsek. "Saya melihat api dan
asap di mana-mana, puing-puing berterbangan, " kata seorang petugas polisi
yang patroli di kawasan D'amelio dan ikut terluka.

; Sumber ledakan Fiat 126 yang tadi ditumpangi Borsellino. Sebuah bom plastik
disusupkan di bawah mobil anti peluru itu. Musuh Borsellino ingin meyakinkan
sasarannya mati dan mereka menempelkan 80 kilogram bahan peledak Semtex buatan
Ceko. Jumlah yang lebih dari cukup untuk menerbangkan lima nyawa, termasuk
Borsellino, penyidik garis depan yang berusaha mengurai jaringan gangster
Itali, Cosa Nostra. Mudah menebak siapa di balik pembunuhan Borsellino.

; Berita kematian hakim anti mafia itu menimbulkan ledakan baru di seantero
Palermo. Ribuan penduduk turun ke jalan mengunjuk kemarahannya pada kebiadaban
Cosa Nostra. Polisi-polisi, yang ditugaskan untuk mengawal para hakim dan
jaksa yang tengah mengusut kejahatan mafia -- jumlahnya sekitar 400, juga
unjuk gigi. Tugas mereka, katanya, terbukti sama dengan kontrak untuk mati.

; Ratusan polisi, anggota masyrakat kemudian melancarkan demontrasi ke kantor
gubernur Palermo. Mereka melempari gubernuran dengan batu, meludah sambil
mencaci maki kepala polisi Palermo yang tak bisa menjamin keamanan Borsellino
dan para pengawalnya. Sebagian demonstran berkumpul di muka rumah janda
Borsellino. Mendukung keputuan keluarga hakim itu, menolak pemakaman negara.
Aktivis-aktivis anti mafia berkampanye, dan para pakar kriminal membahas
pengeboman itu. Mereka membaca pesan di balik pembunuhan itu. "Kami bisa
membunuh siapa saja, di mana saja, kalau diintimidasi."

; Ini "pesan" kedua Cosa Nostra. Kurang dari delapan minggu sebelum…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…