Ondel-ondel Di Dinding Teras
Edisi: 08/35 / Tanggal : 2006-04-23 / Halaman : 64 / Rubrik : INVT / Penulis : Basral, Akmal N.
URIP Arpan dan Kemayoran tak pernah bisa dipisahkan. Kawasan yang dulu jadi konsentrasi permukiman Betawi itu kini banyak berubah, terutama setelah digadang-gadang akan jadi area internasional. Warga asli Betawi berdiaspora ke mana-mana. Tapi Urip Arpan tetap bertahan. Ia setia mendiami rumah peninggalan leluhurnya di Kelurahan Utan Panjang di kawasan itu.
"Dulu 90 persen warga Kemayoran adalah orang Betawi," kata seniman yang mirip almarhum Benyamin Suaeb itu. Kini mereka tinggal sepetiganya saja. Salah satunya adalah Urip. Bagai ingin menegaskan kesetiaannya pada tanah leluhur, pria berkulit gelap itu memasang boneka kepala ondel-ondel di dinding teras rumahnya. Sebuah bangunan yang diwarisinya dari Engkong Umar, kakeknya.
Urip memang anak Kemayoran asli. Dia lahir dan besar di wilayah yang dulunya penuh sawah-ladang itu. Tercatat, sudah tiga generasi keluarga Urip bermukim di sana. Sepanjang waktu itu pulalah keluarga Urip, juga warga Betawi lainnya, menjadi saksi perubahan di atas bumi Kemayoran.
Perubahan itu dimulai pada 1938, ketika hamparan sawah-ladang dan perkampungan disulap menjadi lapangan terbang. Adalah Sun'ah Andrees, 76 tahun, yang ikut menjadi saksi lenyapnya sebagian sawah Kemayoran.
Perempuan sepuh itu mengenang, pembebasan tanah untuk landasan Kemayoran dilakukan mulai 1934. "Saat itu tak ada perlawanan dari warga," ujar ibu aktor…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.