Kematian Dan Kehidupan
Edisi: 24/22 / Tanggal : 1992-08-15 / Halaman : 68 / Rubrik : FT / Penulis : YS
Fotografer Kazuo Tsunoda menggelar dua kelompok karyanya di Jakarta.
Tamakiwaru dan CALMCOLOR, renungan tentang kehidupan yang justru hidup dari
kematian.
; Kazuo Tsunoda menatap maut dengan sepasang mata yang terbuka lebar. Bagi
fotografer Jepang ini, kematian ada di mana-mana, bahkan di peristiwa yang
paling gembira. Panen, misalnya, adalah hari kiamat bagi lembu-lembu yang
dijagal untuk pesta. Sebongkah batu yang habis dimakan waktu dan air laut
berubah menjadi topeng kematian seorang raja.
; Inilah cuplikan imaji-imaji Tamakiwaru dan CALMCOLOR. Dengan menggelar dua
kelompok karyanya sekaligus, Tsunoda telah melakukan hal yang tak lazim kita
lihat di sini. Selain berbeda tempat -- Tamakiwaru di studio mini Institut
Kesenian Jakarta dan Pusat Perfilman H Usmar Ismail, pekan silam; CALMCOLOR di
Pusat Kebudayaan Jepang sampai pekan depan -- media yang dipakainya pun tak
sama. Yang pertama ditayangkan menggunakan tiga proyektor slide dan diiringi
gubahan musik, sedangkan yang kedua dibingkai dan digantung di dinding.
; Selayang pandang, Tamakiwaru lebih eksperimental. Dibuat selama 13 tahun,
kar~ya tersebut merupakan perpaduan gambar-gambar koleksi Tsunoda -- cetak
kayu dari abad Meiji, foto arsip buruh wanita Jepang akhir abad ke-19 --
dengan gambar yang direkam sang fotografer di desa tempat kelahiran ibunya.
; Menyaksikan kumpulan gambar Tsunoda yang beruntun ini bak mendengar kembali
haiku…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…