Jonathan Pradana Meiloa: Sistem Pendidikan Kita Terlalu Pasif
Edisi: 23/35 / Tanggal : 2006-08-06 / Halaman : 52 / Rubrik : WAW / Penulis : Basral, Akmal Nasery , Junaedy, Cahyo ,
RITME kehidupan remaja ini mendadak berubah sejak pertengahan Juli lalu. Ia disorot, dipotret, diwawancarai, dan harus selalu siap menghadiri pertemuan dengan berbagai kalangan. Jonathan Pradana Mailoa dielu-elukan karena dialah bintang penerang di saat negeri ini dilanda berbagai berita kelam: gempa bumi, banjir, kelaparan, hingga korupsi. Pada otak remaja jangkung berusia 16 tahun itu, nama Indonesia terangkat ketika meraih absolute winner di Olimpiade Fisika Internasional ke-37 di Singapura yang diikuti 86 negara.
Namun, perlakuan ini membuat Jonathan-ia biasa dipanggil Jon Pe oleh teman-temannya di kelas 3 SMAK 1 BPK Penabur Jakarta-merasa gerah. Ia tidak pernah merasa dirinya jenius. Gelar itu, menurut dia, didapat karena keberuntungan saja. Juga karena karantina selama delapan bulan di bawah bimbingan Yohanes Surya. Kalau boleh memilih, Jonathan lebih suka rutinitasnya yang dulu: baca komik dan main PlayStation. Kepada wartawan Tempo Akmal Nasery Basral, Cahyo Junaedy, dan fotografer Cheppy A. Muchlis, Jonathan berbagi cerita tentang hidupnya sehari-hari.
Bagaimana Jonathan melihat sambutan masyarakat terhadap prestasi Jonathan di Singapura?
Saya tidak pernah membayangkan seperti ini. Ternyata pemenang Olimpiade Fisika disambut juga di Indonesia. Saya kira hanya ikut olimpiade, lalu pulang, selesai. Ternyata disambut banyak orang. Ya sudahlah, mau diapain lagi, saya ikutin aja semuanya.
Rasanya?
Capek banget. Sudah seminggu ini saya kurang istirahat. Pagi-pagi sekali sudah jalan hingga larut malam. Saya jenuh.
Kenapa?
Wawancara di setiap stasiun (televisi) itu makan waktu 2-3 jam. Dalam satu hari saya menghadiri 3-4 undangan. Belum lagi dengan media cetak. Jam istirahat saya cuma di saat jeda antarwawancara itu.
Sejak kapan tertarik dengan fisika?
Kelas satu SMA.
Karena materi atau cara penyampaian guru?
Materi.
Saat itu sudah terpikir ikut olimpiade?
Sejak masuk SMA memang saya sudah niat mau ikut, tapi targetnya tingkat nasional saja…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…