Jejak Boekhandel Tan Khoen Swie

Edisi: 24/35 / Tanggal : 2006-08-13 / Halaman : 59 / Rubrik : IQR / Penulis : , ,


AKHIR Juli lalu, Serat Babad Kadhiri, sebuah buku yang menceritakan asal-usul sejarah Kediri, terbit di Kota Kediri, Jawa Timur. Penerbitan ini berdasar terjemahan Serat Kadhiri terbitan Boekhandel (penerbit) Tan Khoen Swie tahun 1922 yang masih bertuliskan huruf Jawa.

Tan Khoen Swie adalah penerbit legendaris awal abad ke-20. Kontribusinya dalam menyebarluaskan berbagai serat karya-karya sastrawan istana maupun guru kebatinan Jawa ke masyarakat luas amat besar. Kini, penerbitan ini tinggal legenda. Tapi para ahli warisnya masih menyimpan "harta karun", aneka macam buku miliknya. Penerbitan Babad Kadhiri ini dimaksudkan sebagai langkah awal untuk membongkar kembali naskah yang jumlahnya segunung dan terancam diserang rayap itu.

DI atas pintu depan toko itu hanya terlihat papan kayu biru kusam bertuliskan "SURABAYA". Toko di Jalan Dhoho, Kediri, itu menjual bahan makanan seperti abon, dendeng, kerupuk. Tahun 30-an, toko itu bernama "SOERABAIA", terkenal sebagai pusat penjualan ban Dunlop dan onderdil mobil.

Berjajar dengan toko tersebut terdapat bangunan 12 meter persegi yang kini sehari-hari berfungsi sebagai tempat praktek dokter gigi. Dari foto tahun 1930-an, dapat diketahui bangunan itu dahulu sebuah toko buku yang pemiliknya juga pemilik toko onderdil itu. Papan namanya berbunyi TOKO TAN KHOEN SWIE, SEDIA BOEKOE DJAWA MELAJOE DAN OLLANDA.

Dari toko itulah mengalir buku-buku pujangga Jawa tersohor, seperti Kalatida karya Ronggowarsito, Kitab Wulangreh karya Sri Susuhunan Pakubuwono IV, atau Wedatama karya Mangkunagoro IV. Juga buku lain karangan R. Ngabehi Yosodipuro, pujangga Padmosusastro, Suwandi Tjitrowasito, dan sebagainya.

Boleh dibilang nama besar para pujangga itu tidak akan muncul tanpa peran toko buku itu. Sekitar tahun 1920-an buku-buku itu dijual dengan harga 0,35 - 0,95 gulden. Mulanya penerbit itu menyebarkan buku-buku beraksara Jawa Kuno. Tapi, sejak tahun 1950-an, mereka menerbitkan buku-buku beraksara Latin.

Banyak orang lupa kebesaran nama Tan Khoen Swie. Baru ketika tahun 2001 Pemerintah Kota Kediri membentuk Panitia Penelusuran Pelestarian dan Pengembangan Wisata dan Budaya yang mendata tempat-tempat bersejarah di kotanya dan menemukan ribuan buku di sebuah toko di Jalan Dhoho, semua kaget dan sadar, itulah bekas tempat Tan Khoen Swie tinggal, dan di Kota Kediri pernah ada sebuah penerbit yang pendiriannya (1912) mendahului Balai Pustaka (1917).

"Ya, inilah sisa peninggalan kakek buyut…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18

Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…

E
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11

Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.

T
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14

pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…