Perlawanan Kaset Soak
Edisi: 24/35 / Tanggal : 2006-08-13 / Halaman : 106 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Aryanto, Y. Tomi , ,
Menyeret beberapa orang ke penjara, kasus impor beras ilegal melebar ke mana-mana. Banyak tokoh kunci yang kini buron.
MERINGKUK di balik jeruji Rumah Tahanan Salemba sejak 30 November tahun lalu, Sumantri merasa ditinggalkan para bos yang dulu berjanji memberinya perlindungan. Didorong kekecewaan berat itulah ia punya satu niat: membongkar dan menyeret siapa pun yang terlibat dalam skandal impor 60 ribu ton beras ilegal dari Vietnam yang kini membuatnya susah.
Tiga puluh tahun berkarier di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, posisi tertinggi yang pernah diraih Sumantri adalah pejabat eselon tiga. Selama itu, sederet penghargaan ia terima, termasuk dua bintang jasa dari Presiden Soeharto dan Presiden Yudhoyono. Namanya pernah harum setelah berhasil menggagalkan serangkaian penyelundupan ketika ia mengepalai Kantor Pelayanan Bea dan Cukai di daerah rawan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.
Dari situlah ia dipromosikan memimpin Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Khusus Tanjung Priok I. Posisi yang dikenal basah karena memberinya banyak kewenangan di kawasan pabean pelabuhan paling sibuk di Indonesia. Tapi di sinilah karier cemerlangnya hancur.
Sebagai orang kawakan di lapangan, radar Sumantri peka membedakan kegiatan perdagangan antarnegeri yang beres dan yang berbau patgulipat. Karena itu, pada saat rencana impor beras disusun, Sumantri mengaku pernah minta atasannya agar tak usah memasukkan barang-barang itu lewat pelabuhannya. "Saya takut nanti kami yang di bawah juga yang susah kalau ada apa-apa," katanya kepada Tempo dalam sebuah kesempatan pekan lalu.
Hanya perlu waktu kurang dari tiga tahun sejak kapal motor MV Song Hang yang mengangkut 5.900 ton beras pertama dari Vietnam merapat di dermaga Tanjung Priok 28 Maret 2003 untuk membuktikan kekhawatiran Sumantri itu. Ia dan anak buahnya benar-benar terbawa arus.
Tudingan mengarah padanya, karena dari…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…