Dwifungsi Abri
Edisi: 24/22 / Tanggal : 1992-08-15 / Halaman : 97 / Rubrik : KL / Penulis : Nasution, A.H.
SELAKU Kepala Staf AD dalam pidato Dies Akademi Militer Nasional pada 11
November 1958, saya mengatakan: "TNI tidak bisa berfungsi sekadar sebagai
alat sipil seperti di demokrasi Barat, pula tak bisa sebagai rezim militer,
tapi sebagai potensi perjuangan yang bahu membahu dengan kekuatan-kekuatan
lain membela dan mengisi kemerdekaan". Prof Jokosutono menyebutkan hal ini
sebagai "jalan tengah TNI".
; Bagi saya, inilah esensi dwifungsi ABRI. Adapun aktualisasinya tepat sekali
seperti yang dinyatakan Menteri Pertahanan dan Keamanan L.B. Moerdani di DPR
baru-baru ini, diselaraskan dengan perkembangan pelaksanaan demokrasi, jadi
bukanlah sekadar berapa TNI punya wakil di DPR dan sebagainya. Dalam program
Orba semula, urgensinya ialah semua lembaga supra dan infra struktur MPRS,
presiden, dan seterusnya, tentunya tak terkecuali ABRI, golongan, parpol dan
ormas, diposisikan menurut kemurnian pelaksanaan UUD.
; Sesuai dengan tekad Orba yang dirumuskan dalam Ketetapan MPRS XI/1966, untuk
pelaksanaan kedaulatan rakyat, semua lembaga permusyawaratan dan perwakilan
haruslah dibentuk dengan pemilihan. Dulu, pernah ada konsensus antara Presiden
Soekarno dan parpol, yakni TNI diakui sebagai salah satu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…