Kisah Waduk Yang Sekarat

Edisi: 22/35 / Tanggal : 2006-07-30 / Halaman : 90 / Rubrik : LIN / Penulis : , ,


Banyak waduk yang terancam mati muda karena disesaki lumpur dari punggung bukit. Waduk yang dirancang bisa berumur 100 tahun, ternyata jadi "tua" sebelum waktunya.

MUSIM kemarau ini, Minan banyak "bersedekah". Lelaki itu membiarkan kambing-kambing tetangganya memangsa padi yang mulai menguning di sawahnya seluas 4,5 hektare di Desa Tanah Baru, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Bukan karena dia sedang banyak duit. "Saya sedang kesal, saya frustrasi," ujar petani tua berusia 55 tahun itu.

Lelaki itu sudah mengeluarkan uang Rp 1,5 juta untuk membeli benih, biaya mengolah tanah dan menanam padi ini. Hasilnya? Sebuah kesia-siaan. Padinya sekarat. Sawahnya kerontang karena pasokan air dari saluran induk Tarum Utara, yang digelontorkan dari Waduk Jatiluhur ke wilayah Pantai Utara Karawang, macet. Minan hanya bisa meringis. Melihat kambing-kambing itu berpesta, "Rasanya puas," kata bapak dua anak yang kini harus menyambung hidup dengan jadi pekerja serabutan itu.

Waduk atau bendungan--yang begitu diagung-agungkan semasa pemerintahan Soeharto, ada sekitar 200 waduk yang dibangun pada zamannya--kini bukan lagi menjadi dewa penolong para petani. Waduk tak bisa lagi menyimpan cukup air untuk petani seperti Minan. Tengoklah Ngadiyo. Lelaki itu sudah tak perkasa lagi, umurnya sudah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…