Berakhirnya Kecemasan Marcellina
Edisi: 21/35 / Tanggal : 2006-07-23 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : Manggut, Wenseslaus , Suditomo, Kurie , Danto
Undang-Undang Kewarganegaraan yang baru telah disahkan. Kabar gembira bagi anak-anak hasil kawin campur dan keturunan Tionghoa.
SEMUANYA bermula di Washington. Marcellina Tanuhandaru bertemu seorang lelaki Ohio dalam sebuah konferensi internasional di ibu kota Amerika Serikat itu. Keduanya jatuh cinta, lalu menikah di Ohio, Juni 2001. Keluarga baru ini bertabur mesra, dirahmati buah hati: Sonia dan Julian. Tapi bahagia itu berumur pendek. Sang suami mulai berlaku kasar, hampir saban hari pula.
Tak kuat menanggung lara, Marcellina memilih kabur. Tengah malam di ujung April 2003, diantar tetangga ia meluncur ke penampungan anak dan perempuan korban kekerasan. Sonia yang berumur satu setengah tahun dan Julian yang baru berumur lima bulan dibawa serta. Dua bulan di situ, ia merasa nyaman.
Tapi lama-kelamaan dia bosan juga. Risikonya pun tinggi. Setiap waktu suaminya bisa datang mengambil anak-anaknya. Marcellina lalu mengatur siasat agar bisa kabur jauh ke kampung halaman di Jakarta. Tekadnya sudah bulat, Sonia dan Julian akan dibawa pula. Ini bukan pekerjaan mudah. Bila ketahuan, ia bisa dituduh menyelundupkan anak ke luar negeri. Dan kamar penjara sudah menunggu.
Pada Desember 2003, ibu muda ini benar-benar berjudi dengan nasib: kabur ke Indonesia dengan membawa dua anaknya. Ia memilih pesawat Korean Airlines, maskapai penerbangan dari Korea Selatan. "Kalau memakai pesawat Eropa saya masih bisa ditangkap." Mujur. Keluarga ini selamat tiba di Jakarta.
Hanya, kecemasan lain sudah menunggu di Tanah Air. Dua anaknya tidak diakui sebagai warga negara…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?