Chairul Tanjung: Bukan Aliansi Ecek-ecek
Edisi: 19/35 / Tanggal : 2006-07-09 / Halaman : 112 / Rubrik : EB / Penulis : Dharmasaputra, Metta , Syahrul, Yura ,
SELAMA dua pekan terakhir, manajemen dua stasiun televisi nasional --TV7 dan Trans TV--melancarkan aksi tutup mulut. Mungkin karena tersiar kabar: kedua pemilik stasiun televisi itu, Chairul Tanjung dan Jacob Oetama, sudah menandatangani perjanjian awal pembelian TV7 oleh Trans TV.
Transaksi ini melibatkan dua nama besar: TV7 milik raksasa media di Indonesia, Kelompok Kompas-Gramedia (KKG), sedangkan Trans TV merupakan anak usaha Para Group, yang juga menaungi Bank Mega. Berdiri lima tahun lalu, Trans TV kini melesat ke peringkat enam besar stasiun televisi papan atas di Indonesia.
Agar persoalan tak makin kusut, Chairul akhirnya angkat bicara. Di kantornya di lantai 24 Menara Bank Mega, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, secara blak-blakan--yang memang ciri khasnya--ia membeberkan semua rencana bisnisnya kepada wartawan Tempo, Metta Dharmasaputra dan Yura Syahrul, serta fotografer Arif Fadillah, Jumat siang pekan lalu. Termasuk, ihwal pertemuannya dengan Jacob Oetama. "Ini sudah lebih dari MOU," kata dokter gigi itu.
Bagaimana rencana pembelian TV7?
Memang ada pembicaraan antara saya dan Pak Jacob Oetama. Prosesnya panjang. Jadi, bukan cuma sekali. Kami membicarakan bagaimana membuat sebuah aliansi antara dua kelompok usaha kami. Pembicaraan pun tidak terbatas pada TV7.
Sejauh mana pembicaraannya?
Belum ada rencana apa-apa. Baru bicara tentang aliansi. Misalnya, aliansi strategi antara TV7 dan Trans TV. Saya katakan, itu bisa saja. Kenapa tidak? Kami membuka kesempatan itu.
Termasuk aliansi kepemilikan saham?
Dalam arti seluas-luasnya. Kami tidak membatasi dan belum membicarakan detail soal saham. Ini masih terus kami lihat dan jajaki. Nanti, kalau sudah disepakati, pasti diumumkan ke publik. Kami akan buat konferensi pers bersama.
Kabarnya sudah ada MOU?
Kalau pembicaraan saya dengan Pak Jacob, itu artinya sudah lebih dari MOU.
Tapi, benarkah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…